Skip to content
Zero Waste Indonesia
  • Tentang Zero Waste
    • Tentang Zero Waste Indonesia
    • Team Kami
  • Zero Waste Articles
  • Contact
Masuk
Daftar Sekarang
Masuk
Daftar Sekarang
Zero Waste Indonesia/2022/January

#SustainabilityStartsWithYou: Buat #Declutteringday Kamu Lebih Bermakna Bersama Angkut Brangkas

2 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Memulai langkah hidup berkelanjutan bisa kamu lakukan dari hal-hal kecil dulu. Salah satunya berefleksi mengenai kebutuhan esensial kamu melalui proses decluttering. Namun tentunya, usai decluttering barang-barang yang sudah tidak terpakai tidak lantas dibuang begitu saja, kamu  perlu bertanggung jawab terhadap barang-barang tersebut. Jika, barang-barang tersebut dibuang begitu saja di tempat pembuangan, maka esensi ramah lingkungan tidak akan didapat dan justru berpotensi menambah berat limbah di lingkungan. Padahal seringnya barang-barang hasil declutter masih sangat layak untuk dimanfaatkan kembali.

Decluttering sendiri merupakan proses membersihkan benda fisik maupun digital yang sudah tidak digunakan lagi.  Sebagai bentuk tanggung jawab atas barang yang sudah tidak terpakai, maka kamu dapat melakukan Reuse atau Recycle dengan tujuan mengurangi sampah. Hal ini perlu dilakukan mengingat kondisi bumi yang semakin memburuk dari hari ke hari. Bahkan WMO atau Organisasi Meteorologi Dunia menyebutkan bahwa pemanasan iklim di atmosfer pada tahun 2020 mencapai rekor tertinggi. 

Gaya hidup minim sampah bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi pemanasan global yang sedang terjadi . Dan tentu saja hal ini dimulai dari kamu. Kabar baiknya, kali ini Zero Waste Indonesia bekerja sama dengan LyfeWithLess, komunitas terbesar dan pertama mengenai gaya hidup minimalis, dalam program “Angkut Brangkas” untuk mengirimkan barang-barang hasil decluttering kamu baik yang layak maupun yang tidak layak. Barang-barang hasil decluttering milik kamu akan direuse atau direcycle atau diupcycle. 

Kabar baiknya lagi, program #AngkutBrangkas ini dapat diakses oleh semua masyarakat luas dan juga Lyfe With Less membuka kesempatan bergabung untuk decluttering partner atau pun penerima barang bekas. Dengan adanya program #AngkutBrangkas diharapkan pegiat hidup minimalis / hidup berkelanjutan atau siapa pun yang sedang belajar dapat mengurangi barang yang sudah tidak terpakai dan bermanfaat bagi pengguna lainnya.

Info lebih lanjut dapat kamu akses  melalui landing page https://lyfewithless.com/angkut-brangkas/

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

30 Days Zero Waste Challenge 2022

3 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Hello Sobat ZWID, bagaimana tahun baru kalian sejauh ini? Apakah resolusi kalian sudah mulai dijalankan? Semoga kita menjalani tahun ini dengan lebih baik dari sebelumnya ya, tetap semangat☺️

Seperti biasa, setiap bulan Januari Zero Waste Indonesia mengadakan event yang bisa diikuti oleh semua orang, termasuk kamu. Event tersebut yaitu “30 Days Zero Waste Challenge”, dimana setiap harinya kalian akan dipandu dengan berbagai kegiatan yang membuat kalian belajar lebih ramah lingkungan, sehat, hemat, dan lebih sederhana.

Harapannya, challenge ini membantu kita untuk berproses sebagai langkah awal untuk memulai gaya hidup zero waste. Untuk yang belum memulai dan bingung mau mulai darimana, challenge ini dapat menjadi guidance agar lebih terarah dan lebih semangat karena dilakukan bersama-sama. Untuk yang sudah mulai, challenge ini dapat digunakan sebagai checklist, apa lagi ya yang bisa dilakukan. Tentunya setelah 30 hari selesai, bukan berarti kita selesai juga dengan gaya hidup zero waste, tapi untuk lebih konsisten dan melekat menjadi sebuah habit dalam kehidupan.

Menjalani gaya hidup zero waste memberi banyak pelajaran terhadap diri kita sendiri. Membuat kita lebih mengenal karakter dan juga kebutuhan kita. Dengan memiliki mindset baru, kita tidak akan pernah melihat produk-produk dalam kemasan dengan cara yang sama.Kita akan mempertanyakan mengapa kita melakukan yang kita lakukan? Mengapa kita membeli yang kita beli? Dan bagaimana sebuah benda dapat hadir di rak toko dan mau diapakan nantinya.

Untuk yang belum ikut, belum telat kok, kamu bisa melihat cara untuk mengikuti tantangan ini di video dibawah ini.

https://zerowaste.id/wp-content/uploads/2022/01/cara-melakukan-30-day-challenge.mp4

Kamu juga bisa melihat tabel dibawah ini challenge yang kalian ikuti. Penjelasan per hari ada di instagram @zerowaste.id_official atau di laman website . Contohnya di Day-2, kalian harus membuat Zero Waste Kit.

Terlebih dahulu akan dijelaskan Zero Waste Kit adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mempermudah kita dalam hidup minim sampah. Tujuannya untuk mengurangi potensi sampah sekali pakai yang terbuang begitu saja.

Cara melakukannya, sediakan peralatan kit yang mungkin akan kamu butuhkan, seperti tempat makan, tempat minum, sendok makan, dan lain-lain. Biasakan diri untuk terus membawa peralatan kit sebelum memulai aktifitas. Dan jika berbelanja, gunakan peralatan kit kalian sesuai fungsinya.

Challenge
Day 1 Trash Audit.
Day 2 Buat Zero Waste Kit.
Day 3 Tidak Membeli Barang Baru.
Day 4 No Plastic Straw.
Day 5 Membawa Kantong Belanja Kemana-mana.
Day 6 Gunakan Botol Reusable.
Day 7 Declutter Your Home (Bersihkan Rumah dan Pilah Barang yang Tidak Terpakai)
Day 8 Pilah Sampah
Day 9 Cara Pengelolaan Sampah (Bank Sampah).
Day 10 Cabut Alat Elektronik Yang Tidak Terpakai.
Day 11 Beralih Ke Sikat Gigi Bambu.
Day 12 Ubah Shampo dan Sabun Tanpa Kemasan.
Day 13 Diy Bathroom Stuff.
Day 14 Buat Diy Cleaner.
Day 15 Reparasi Barang yang Rusak.
Day 16 Bawa Wadah Sendiri.
Day 17 Habiskan Makananmu.
Day 18 Rencanakan Masakanmu.
Day 19 Kurangi Jumlah Tisu yang Kamu Gunakan.
Day 20 Belanja Tanpa Kemasan.
Day 21 Bawa Bekal Dari Rumah.
Day 22 Buat Kompos.
Day 23 Beralih Ke Menstrual Cup Atau Menspad.
Day 24 Buy What You Need (Cukup Beli Apa yang Kamu Butuhkan).
Day 25 Tolak Yang Tidak Perlu.
Day 26 Aware Terhadap Climate Change (Belajar Climate Change).
Day 27 Ajak Teman Untuk Memulai Mulai Gaya Hidup Zero Waste.
Day 28 Cek Kembali Lemarimu.
Day 29 Keluarkan Pakaian yang Tidak Perlu.
Day 30 Donasikan bajumu atau Ikuti Event #TukarBaju.

Nah, Challenge ini tentu akan menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan dalam 1 bulan. Are you ready? Ajak teman kalian untuk berproses bersama. Dan untuk setiap challenge yang kalian lakukan, jangan lupa tag @zerowaste.id_official di Instagram, serta gunakan hashtag #zerowasteid31days. Let’s do this together, because #SustainabilityStartsWithYou !

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Berbagai Jenis Daun Untuk Pembungkus Makanan

3 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Dewasa ini, masyarakat sudah terbiasa dengan yang instan dan normal yang ada di tengah mereka. Penggunaan plastik yang sangat mudah, murah dan digunakan oleh semua orang seperti menjadi pilihan otomatis semua orang sebagai pembungkus makanan, padahal mungkin tidak terlalu dibutuhkan, misalnya untuk makanan-makanan segar yang perlu langsung konsumsi dan tidak perlu proses logistik panjang.

Bungkus makanan dengan bahan plastik atau kertas berlapis plastik memiliki dampak negatif pada kehidupan manusia dan juga lingkungan. Selain hanya bisa digunakan sekali pakai, pembungkus makanan berbahan plastik juga tidak dapat terurai sempurna di alam (akan menjadi micro plastik), memenuhi tempat pembuangan sampah (TPA) yang berpotensi mengeluarkan gas metana bersama dengan campuran sampah lainnya, dan dapat berakhir di lautan yang berbahaya bagi biota laut dan akhirnya berbahaya untuk kita manusia.

Laporan dari Greenpeace tahun 2021 menyatakan, plastik kemasan makanan dan minuman mendominasi jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.

Kami ingin berbagi beberapa pilihan alternatif dari kemasan plastik, yaitu daun. Daun dapat menjadi salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk membungkus makanan. Selain sangat ramah lingkungan karena daun dapat terurai sempurna di alam, daun juga dapat memberikan aroma yang khas dan juga warna yang bagus, sehingga dapat memberikan sensasi tersendiri ketika makan. Daun juga tidak memberikan efek samping apapun terhadap kesehatan, malah justru memiliki berbagai nutrisi.

Kira-kira daun apa saja yang bisa digunakan untuk membungkus makanan? Bukan hanya daun pisang saja lo, tapi ada banyak daun lain yang bisa digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Daun Jambu Air

Daun jambu air

Selain buahnya yang enak, daun jambu air juga biasa digunakan untuk membungkus tape khas Garut yang dapat memberikan warna hijau alami.

Bukan hanya tape, daun jambu air juga bisa digunakan untuk membungkus nasi jamblang. Untuk menggunakan daun ini, petiklah daun yang baru dan sudah tua dari pohon agar dapat memberikan warna yang bagus pada makanan yang dibungkus. Kemudian cuci bersih daun tersebut dan bisa langsung dipakai.

2. Daun Talas

daun talas

Orang Sumatera Utara sering memanfaatkan daun ini untuk menjadi bungkus makanan yang ramah lingkungan.

Namun tidak sembarangan daun talas, kalian harus memilih daun talas yang sudah tua dengan ukuran diameter yang panjang sekitar 15-20 cm agar makanan yang dibungkus tidak tumpah.

3. Daun Bambu

daun bambu

Siapa sangka, daun bambu juga dapat digunakan untuk membungkus makanan, seperti kue gambir khas Bali, tempe, lupis, atau kacang.

Dan perlu diingat, daun bambu tidak bisa langsung digunakan setelah dipetik, karena terdapat bulu halus pada permukaan daun. Hal yang harus dilakukan yaitu membersihkannya terlebih dahulu, dan gunting pangkas daun agar mudah digunakan.

Kemudian rebus daun bambu tersebut hingga layu, setelah itu barulah daun bambu bisa digunakan untuk membungkus makanan.

4. Daun Patat

daun patat

Hampir mirip dengan daun kunyit, daun patat merupakan daun dari tanaman yang dikenal dengan nama latin phrynium capitatum. Biasanya masyarakat Bogor menggunakan daun ini untuk membungkus toge goreng.

Daun ini aman dipakai sebagai pembungkus makanan karena memiliki sifat anti bakteri. Selain itu, daun patat juga bisa menjadi pembungkus daging kurban sebagai alternatif plastik.

5. Daun Simpor

daun simpor

Tumbuhan dengan nama latin Dillenia Suffruticosa biasanya digunakan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung sebagai pembungkus makanan, obat tradisional, bahkan untuk penangkal binatang buas.

6. Daun Jati

daun jati

Bukan hanya mengurangi plastik, penggunaan daun jati sebagai bungkus makanan dapat membuat makanan di dalamnya tetap hangat (terjaga kehangatannya).

Selain itu, daun jati juga dapat mengeluarkan aroma khas dan menambahkan cita rasa khas makanan sehingga dapat menambah nafsu makan.

Sudah Siap Menggunakan Daun Untuk Pembungkus Makanan?

Bagi kalian yang sering menggunakan pembungkus untuk berbagai jenis makanan, daun menjadi pilihan tepat yang patut dicoba. Selain memberikan sensasi unik, daun untuk pembungkus makanan juga salah satu kearifan lokal yang harus dipertahankan.

Selain itu, sudah seharusnya juga kita sebagai penghuni bumi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Yuk cobain bungkus makanan menggunakan daun, tinggal pilih salah satu daun diatas yang akan kamu gunakan sesuai kebutuhan.

Selamat mencoba.

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Memulai Berkebun dengan Sisa Konsumsi Sayur di Dapur

7 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dari total sampah yang ada di dunia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup sepanjang tahun 2020 sebesar 37,3 % dari total sampah yang ada di Indonesia merupakan sampah rumah tangga. Jika hal ini dibiarkan begitu saja dan tidak ada tindakan preventif yang kita lakukan, bukan tidak mungkin semakin banyak sampah yang dihasilkan dari rumah tangga akan mengancam keberlangsungan hidup umat manusia. Padahal jika kita pelajari lebih lanjut hampir sebagian besar sampah rumah tangga merupakan bahan organik seperti sisa makanan, sisa konsumsi sayur di dapur, pembungkus (selain kertas, karet, dan plastik), kulit buah, daun, dan ranting. Dimana sampah organik lebih mudah terurai dan lebih banyak cara untuk mendaur ulang, salah satunya bisa kita manfaatkan untuk memulai aktivitas berkebun.


Aktivitas berkebun merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dan mempunyai beragam manfaat. Selain kita dapat mandiri pangan dan mengurangi potensi limbah makanan di TPA, berkebun sangat menyehatkan tubuh dengan aktivitas fisiknya. Berkebun juga menjadi solusi untuk menyeimbangkan kesehatan mental kita. Menurut penelitian, dekat dengan alam dan melakukan interaksi dengan tanaman merupakan kegiatan yang dapat menjaga mental sekaligus sebagai sarana terapi. Selain itu tentunya juga lebih sehat karena kita bisa mengontrol bahan-bahan yang digunakan pada proses penanaman.

Pernahkah terlintas di benak kita bahwa sisa konsumsi sayuran, buah ataupun makanan yang ada di dapur bisa dimanfaatkan untuk memulai kegiatan berkebun? Nah, mari kita mulai gaya hidup zero waste untuk mendukung terciptanya sustainable agriculture dari hal yang paling mudah.
Jika selama ini kita terpaku bahwa memulai kegiatan berkebun merupakan hal yang cukup sulit dilakukan karena kita harus membeli bahan tanam berupa benih atau bibit, membeli pupuk untuk nutrisi tanaman atau masih bingung untuk mencari wadah untuk menyemai atau menanam. Mulai sekarang kita bisa mencoba untuk menggunakan sisa konsumsi bahan sayuran di dapur dan menggunakan wadah bekas yang tidak terpakai untuk memulai berkebun dengan mudah dan murah.

Hal-hal dasar yang harus kita tanamkan pada diri kita untuk memulai berkebun yaitu pertama, bahwa berkebun tidak selalu harus dengan pekarangan atau halaman belakang rumah yang luas. Kita bisa menggunakan botol bekas, karton susu bekas, kaleng bekas sebagai wadahnya yang disusun dengan rapi dan cantik di depan teras atau di dekat jendela dapur. Kedua, mulai menggunakan biji sisa sayur dan buah seperti biji cabai, biji terong, biji alpukat, biji pepaya untuk kita jadikan bahan tanam serta menumbuhkan kembali sisa potongan sayuran (regrow) seperti daun bawang, serai dapur, wortel, sawi, dan kentang. Dan ketiga, biasakan untuk menggunakan pupuk organik yang bisa dibuat sendiri dari sisa konsumsi makanan atau buah dan sayur yang sudah busuk. Selain mengurangi sampah kita turut membantu mengelola ekosistem dengan tidak menambahkan pupuk kimia ke dalam tanah.


1. Membuat dan menyiapkan wadah tanam

Source : IDN Times


Untuk memulai berkebun tentunya harus menyiapkan tempat untuk tumbuh tanaman yang akan ditanam. Seperti yang sebelumnya dijelaskan bahwa berkebun tidak harus dengan area yang luas karena banyak alternatif yang bisa dilakukan. Kita bisa mencoba berkebun dengan sistem vertikultur yaitu metode menanam dengan menyusun tanaman secara vertikal dengan menggunakan botol bekas atau dengan wall planter bag. Kita juga bisa memulai berkebun tanpa harus membeli pot plastik, gunakan kaleng bekas atau karton bekas susu untuk menjadi wadah tanaman. Tentunya tidak akan memakan banyak tempat, kita hanya perlu menyusunnya dengan rapi.


2. Menanam dari biji buah dan sisa potongan sayur

Souce: food52.com


Ini adalah bagian yang paling menyenangkan dari berkebun dengan memanfaatkan sisa konsumsi sayur. Bagaimana tidak, kita bisa membuat bahan tanam dari bahan yang sebelumnya kita kira tidak berguna lagi. Ada dua jenis bahan tanam yang bisa kita regrow, pertama dengan menggunakan biji buah dan yang kedua dengan memanfaatkan sisa potongan sayuran. Adapun beberapa jenis buah dan sayur yang bisa kita regrow antara lain:

Cabai
Pasti sudah familiar dengan bahan makanan yang satu ini, termasuk jenis buah-buahan namun orang awam sering mengkategorikan ke dalam sayuran. Ternyata sangat mudah untuk menanam cabai, terlebih pohon cabai berbuah banyak dan dapat dipanen berkali-kali. Memanfaatkan cabai busuk atau cabai kering yang ada di kulkas untuk bijinya bisa kita ambil dan dijadikan bahan tanam.

Langkahnya cukup mudah, ambil biji cabai kemudian keringkan selama kurang lebih 24 jam atau sampai biji menjadi kering. Siapkan media tanam dalam pot kaleng atau wadah bekas lainnya kemudian semai biji cabai tersebut. Biji cabai akan muncul tunas setelah 25 – 30 hari setelah biji ditanam, dan akan berbuah 60 hari atau 2 bulan kemudian. Tanaman cabai menyukai sinar matahari yang penuh, jadi pastikan ditanam di luar ruangan yaa. Lakukan penyiraman sehari dua kali dan beri pupuk sebulan sekali. Menanam cabai ini membuat kita belajar bersabar dan telaten :).

Tomat
Sama seperti cabai, tomat dapat ditanam dengan menggunakan bijinya. Pisahkan biji dengan daging buah lalu keringkan selama 2 – 3 hari. Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari atau hanya dikering anginkan saja. Setelah kering biji tomat siap ditanam dalam wadah dengan media tanam yang gembur. Biji tomat akan berkecambah 20 – 25 hari setelah biji ditanaman. Untuk panen buah tomat pertama bisa dilakukan setelah tanaman tomat berumur 40 hari setelah biji muncul tunas. Panen tomat dapat dilakukan setiap minggu hingga tanaman tomat berumur lebih dari 4 bulan.

Alpukat
Biasanya, biji alpukat menjadi sampah yang kita buang begitu saja. Padahal ada cara yang unik untuk regrow biji alpukat. Kita bisa menggunakan teknik water propagation dalam menumbuhkan alpukat dari bijinya. Yang perlu kita siapkan adalah wadah transparan bisa menggunakan gelas, botol kaca bekas atau vas bunga yang sudah tidak terpakai. Isi dengan air kurang lebih 3/4 dari total volume wadah. Lalu letakkan biji alpukat yang sudah dibersihkan kulit bijinya dalam wadah tersebut dengan posisi bagian yang lebih lebar di bawah dan bagian yang lonjong di atas. Pastikan 1/4 bagian biji terendam air, karena air akan memicu proses tumbuhnya akar dan tunas. Jika mulut wadah terlalu lebar dan menyebabkan biji alpukat terendam seluruhnya, maka siapkan tiga tusuk gigi di tiga titik biji alpukat untuk menahan biji agar tidak tenggelam.

Ketika tunas sudah tumbuh 3 hingga 5 helai daun, akar sudah berukuran 5 – 7 cm dan sudah berumur kurang lebih 1 bulan, pindahkan ke dalam tanah. Tanaman alpukat yang diperbanyak dengan biji akan berbuah setelah 10 – 15 tahun setelah tanam. Meskipun harus menunggu sangat lama untuk mencicipi buahnya, tapi setidaknya kita mempunyai banyak tanaman alpukat di rumah dengan memperbanyak sendiri :).

Wortel
Wortel atau tanaman umbi-umbian lain seperti lobak atau buah bit dapat ditumbuhkan kembali dengan memanfaatkan bagian buahnya. Potong ujung wortel sekitar 5 cm lalu letakkan dalam wadah atau nampan yang sudah terisi air. Bagian wortel yang terendam air kurang lebih 2 cm. Tunggu hingga bagian tersebut keluar akar dan muncul tunas. Setelah berumur 2 – 3 minggu, pindahkan bagian wortel tersebut kedalam wadah pot yang sudah berisi media tanam. Letakkan pada area yang terkena sinar matahari yang cukup, wortel akan siap dipanen ketika sudah berumur 3 – 4 bulan setelah ditanam dalam tanah. Jangan lupa untuk rutin menyiram wortel dan memberi pupuk kompos sebulan sekali agar tumbuh subur dan maksimal.

Sawi
Terkadang kita tidak sadar bahwa ketika kita mengkonsumsi sawi akan menyisakan sekitar 5 cm bonggol sawi tersebut. Kemudian sisa potongan tersebut akan menjadi sampah yang kita buang ke TPA. Mulai sekarang kita bisa membiasakan diri untuk memanfaatkan bonggol tersebut untuk ditanam kembali. Cara yang sangat mudah untuk menanam sawi dari bonggolnya, siapkan wadah yang telah terisi air dan letakkan bonggol sawi dengan merendam 2 cm bagian bawahnya. Setelah muncul akar dan tunas, pindahkan ke dalam media tanam untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Kita bisa menanam sawi tanpa harus membeli benih terlebih dahulu. Untuk perawatan sawi sangat mudah, cukup disiram sehari sekali saja dan beri pupuk seminggu sekali. Sawi bisa dipanen setelah bibit dari bonggol tersebut sudah berumur 3 minggu.

Daun Bawang
Bonggol daun bawang yang biasa kita buang begitu saja bisa menjadi tumbuhan baru dan bisa kita panen berkali-kali dengan menggunakan teknik water propagation. Sisakan 5 – 8 cm bonggol daun bawang, masukkan kedalam wadah yang sudah terisi air lalu biarkan tumbuh tunas dan akar. Untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman daun bawang, letakkan di dekat jendela agar terkena sinar matahari. Daun bawang bisa dipanen setelah berumur 2 – 3 minggu. Jika ingin pertumbuhan yang lebih masif pindahkan daun bawang yang sudah berakar tersebut ke dalam media tanah.

Jahe
Pertama-tama pilih rimpang jahe yang memang sudah tidak akan dimasak lagi, potong rimpang menjadi beberapa bagian. Pemotongan rimpang ini berguna untuk merangsang pertumbuhan tunasnya. Potongan rimpang tersebut kita tanam dalam tanah yang sudah dilubangi sekitar 5 – 10 cm. Tutup kembali dengan tanah, letakkan di area yang terkena sinar matahari sepanjang waktu. Rimpang jahe akan muncul tunas sekitar 3 – 4 minggu setelah tanam.

Serai dapur
Serai dapur merupakan jenis tanaman yang sangat mudah dibudidayakan. Serai dapur dapat ditanam dari potongan bonggolnya. Tanam bonggol tersebut ke dalam campuran media tanam, biarkan bongol tersebut menghasilkan rimpang anakan. Dalam waktu 4 – 6 bulan setelah tanam bonggol pertama, kita akan mendapatkan rumpun serai dapur yang rimbun. Jika ingin memanfaatkan sereh untuk bumbu dapur, ambil rimpang anakan sampai ke akarnya. Lakukan perawatan dengan melakukan pemangkasan yaitu memotong bagian daun sereh dapur sisakan 10 – 15 cm dari dasar. Pemangkasan tersebut akan merangsang lebih banyak lagi pertumbuhan rimpang anakan. Tanaman serai juga bisa mengusir nyamuk lho, sangat cocok ditanam dihalaman rumah.

3. Membuat pupuk organik dari kulit buah, sayur dan buah busuk

Source : waste4change.com


Dalam berkebun tentunya tanaman juga memerlukan nutrisi salah satunya dengan pemberian pupuk yang cukup. Kita bisa memanfaatkan sisa konsumsi sayur dan buah di rumah untuk membuat pupuk organik atau kompos.

Cara mengompos dapat dilihat di link ini:

Cara Mudah Mengompos! Mudah banget!

Sampah organik yang dapat dan tidak dapat masuk ke kompos

Jenis Komposter yang Perlu Kamu Ketahui

atau ke hashtag

#zwidkompos 


Memperbanyak konsumsi sayur #BanyakinSayurnya tidak perlu khawatir untuk menambah jumlah sampah. Sisa konsumsi sayur ternyata dapat kita tanam kembali dan daur ulang menjadi bahan yang lebih bermanfaat bagi keberlangsungan ekosistem dan terciptanya sustainable agriculture yang bisa kita mulai dari hal sederhana. Dengan #Banyakinsayurnya kita turut berkontribusi dalam memperlambat perubahan iklim karena turut mengurangi produksi sampah rumah tangga. Kita dapat berdaya dari rumah dan memperlambat perubahan iklim dari isi piring kita. Kalian bisa mengikuti gerakan #BanyakinSayurnya dari rangkaian kampanye #MakeItLast dari Electrolux Indonesia. Dari hal kecil kita dapat berkontribusi untuk menjaga keberlangsungan hidup anak cucu kita dimasa depan.

So, let’s Make it Last!


Referensi:

https://www.gardeningknowhow.com/

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/29/mayoritas-sampah-nasional-dari-aktivitas-rumah-tangga-pada-2020

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Recent Posts

  • Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  • Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
  • Manfaat Kompos Untuk Tanaman
  • Apakah Peraturan Pelarangan Thrifting Import Sudah Tepat?
  • Zero Waste Dari Sudut Pandang Agama Islam

Recent Comments

  1. Dang k'y binance on Apa itu Jejak Karbon?
  2. skapa ett binance-konto on Tips Zero Waste Pet – Kucing Peliharaan
  3. BLACK SEO LINKS, BACKLINKS, KONTOL FOR MASS BACKLINKING – TELEGRAM @SEO_LINK on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  4. xnxx.com on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  5. xnxx.com on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Archives

  • July 2023
  • April 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • September 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018

Categories

  • Easy Swap
  • Event Zerowaste Indonesia
  • Food Waste
  • Guest Blogger
  • Knowledge
  • Manajemen Sampah
  • Minim Sampah di Kantor
  • Minim Sampah di Kost
  • Minim Sampah Rumah Tangga
  • Siaran Pers
  • Uncategorized
  • Zero Waste Bathroom and Cleaning
  • Zero Waste Business
  • Zero Waste Fashion
  • Zero Waste for Beginners
  • Zero Waste Health and Beauty
  • Zero Waste Holiday
  • Zero waste Lifestyle
  • Zero Waste Mom
  • Zero Waste Pep Talk
  • Zero Waste Pet
  • Zero Waste Recipes
  • Zero Waste Thoughts
  • Zero Waste Wedding
  • Zerowaste

Ayo bergabung bersama kami

Jadilah yang pertama mengetahui update komunitas kami termasuk penawaran khusus dari shop kami!

Bergabung Sekarang

Zero Waste Indonesia adalah ONE-STOP-SOLUTION platform untuk gaya hidup zero waste. Saatnya untuk memulai sekarang!

Produk Zero Waste

  • Shop
  • 12 Best seller products
  • Frequently Asked Question (FAQ)
  • Konfirmasi Pembayaran
  • Product wish (Request)
  • Syarat dan Ketentuan

Zero Waste Collab

  • Kontak
  • Collaboration
  • Speaker
  • Be a contributor
  • Recruitment

Global Food Waste Counter

  • Home
  • Tentang Kami
  • Articles
  • Contact

© 2025 Zero Waste Indonesia.

All rights reserved. Jasa Pembuatan Website oleh Agensi Digital Marketing Whello

Zerowaste Indonesia uses functional cookies and cookies for the management of web statistics, advertisements and social media. By using our website you agree to these cookies and similar techniquesOkPrivacy policy