Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang menggemaskan, lucu, serta banyak tingkah. Tidak heran jika banyak yang menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan dirumah.
Namun, apakah kalian sadar? bahwa hewan peliharaan (termasuk kucing) menjadi salah satu sumber masalah sampah di rumah, baik dari makanannya atau sampah poopnya.
Salah satu cara untuk meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan yaitu dengan menerapkan gaya hidup zero waste. Gaya hidup ini juga akan membuat kucing kalian menjadi lebih sehat, serta mengurangi jumlah biaya yang akan kalian keluarkan dalam memenuhi kebutuhan kucing.
Berikut 7 tips zero waste pet untuk kucing kesayangan kalian:
1. Beli Makanan Di Bulk Store
Makanan kucing jadi salah satu sumber potensi sampah yang cukup banyak. Terutama, dari kemasan-kemasan makanannya. Untuk menghindari sampah makanan kucing, kita bisa meminimalisir pembelian makanan kucing yang berkemasan.
Salah satunya yaitu membeli makanan kucing di bulk store. Bulk store adalah toko yang sudah menerapkan konsep zero waste, biasanya produk-produk yang dijual juga ramah lingkungan, berasal dari bahan-bahan alami, dan tidak dikemas dengan kemasan plastik.
Kalian bisa membeli makanan kucing sesuai dengan kebutuhan makanan kucing kalian. Baik dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit.
Baca juga: Bulk Store: Toko Dengan Konsep Zero Waste Lifestyle
2. Memanfaatkan Limbah Sisa Makanan
Limbah sisa makanan juga menjadi salah satu sumber makanan untuk kucing kesayangan kalian di rumah, seperti tulang ikan, ayam atau sisa daging. Bahan makanan ini tentunya mudah didapatkan tanpa kemasan plastik, tanpa biaya, dan mengurangi sampah di rumah kan?
3. Mengajarkan Pee dan Poop di Toilet
Kotoran kucing menjadi salah satu permasalahan terbesar ketika memelihara kucing. Kebanyakan orang memiliki kotak pasir khusus untuk pee and poop. Sadarkah kalian, kalian membutuhkan biaya yang lumayan besar untuk terus membeli pasir kucing serta menghasilkan sampah yang lumayan banyak dari kotoran dan pasir tersebut.
Maka dari itu, mengajarkan kucing untuk pee dan poop di kloset, sejauh ini menjadi solusi yang efektif untuk menghindari sampah pasir kucing. Walaupun sedikit agak sulit dan butuh waktu, tapi dari berbagai pengalaman yang kita lihat, banyak kucing yang bisa mengerti dan terbiasa untuk buang air di kloset.
Begini cara mengajarkannya:
- Ketika kucing pertama kali datang ke rumah, perhatikan dimana dia buang air kecil pertama kali, Lap bekas air kecilnya, lalu simpan lap nya di kamar mandi dekat kloset.
- Ketika kucing terlihat mau buang air kecil lagi, segera bawa kucing ke kamar mandi, atau bahkan jika perlu kunci di dalam kamar mandi untuk beberapa saat, sampai dia buang air di lap atau kloset.
- Lakukan terus menerus, latih sampai kucing nantinya terbiasa dengan sendirinya pergi ke kamar mandi setiap kali ingin buang air.
4. Jaga Kebersihan Dari Bulu Kucing
Kucing adalah salah satu hewan yang bulunya mudah rontok dan bisa berserakan di seluruh ruangan rumah. Bulu kucing dapat memberikan berbagai dampak yang buruk terhadap kesehatan kita. Misalnya reaksi alergi, penyakit cakar kucing, atau toksoplasmosis yang dapat mengakibatkan cacat untuk bayi lahir dan rentan mengalami keguguran bagi ibu hamil.
Maka dari itu, kalian harus rajin membersihkan bulu-bulu kucing tersebut untuk menghindari berbagai dampak yang ditimbulkan. Gunakan vacum cleaner untuk membersihkannya dan buang pada tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya (sampah anorganik kering). Sampah ini dapat diletakkan di kompos khusus binatang (yang berisi poop dan lain-lain).
5. Buat Mainan Kucing Sendiri
Kucing senang bermain dengan berbagai mainan yang membuat mereka semakin menggemaskan. Hal ini mengharuskan kita sebagai pemilik kucing untuk memberikan berbagai mainan luci kepada mereka.
Kalian tidak perlu menyediakan dana yang besar untuk membeli mainan kucing. Luangkan sedikit waktu untuk membuat mainan kucing sendiri. Misalnya membuat papan cakar agar mereka tidak mencakar sofa atau tikar kesayangan kalian.
Alat yang dibutuhkan:
- Papan.
- Tali rami.
- Lem.
Cara membuat:
- Bersihkan papan terlebih dahulu.
- Balurkan lem pada bagian permukaan papan yang akan diberi tali.
- Lilitkan tali rami pada papan tersebut.
- Letakkan papan pada area bermain kucing.
Bingung? Berikut salah satu contohnya:
Sumber: Pinterest
6. Adopsi Kucing
Bagi kalian pecinta kucing, mungkin membeli kucing menjadi hal yang biasa untuk dilakukan. Padahal membeli kucing hanya akan membuat hidup menjadi semakin boros. Sehingga mengadopsi kucing dari saudara atau memungut stray kitten yang terlantar di jalan akan jauh lebih baik dilakukan.
Hal ini juga akan mengurangi jumlah kucing yang terlantar di jalanan. Serta menjadi lebih hemat kan? Kalian bisa memanfaatkan uang telah disisihkan untuk membeli kucing sebagai uang untuk membeli keperluan lain yang lebih penting.
7. Kompos Kotorannya dengan Benar
Banyak yang bertanya, apakah kotoran hewan peliharaan seperti anjing/kucing bisa dijadikan kompos layaknya kotoran hewan ternak seperti sapi dan kambing. Kotoran kucing bisa mengandung Toxoplasma dan cacing usus, dan kotoran anjing bisa mengandung cacing gelang dan ascarid sehingga ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:
- Kotoran hewan omnivora/karnivora berpotensi mengandung lebih banyak bakteri dan parasit yang bisa membahayakan manusia (bahaya Zoonosisi).
- Bau dan kandungannya bisa mengandung lalat, belatung, dan hama seperti tikus dan semut.
Sehingga kotorannya harus dibuang dengan benar, berikut beberapa hal yang bisa kalian lakukan.
- Dikubur di kedalaman tertentu (1 meter) agar terjadi dari jangkauan hama.
- Dimasukkan ke lubang biopori.
Dan jika ingin mengompos, perhatikan beberapa hal berikut.
- Gunakan wadah khusus untuk poop peliharaan. Pop peliharaan adalah material green dan tambahkan material brown (sekam, kertas kardus, daun kering) lebih banyak.
- Hasil kompos tidak untuk media tanaman yang akan dikonsumsi.
- Wadah yang digunakan tertutup rapat. Sesekali ditusuk atau diaduk untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi.
- Proses kompos dilakukan minimal 24 minggu.
Itulah 7 tips zero waste yang perlu kalian lakukan ketika memelihara kucing. Bagaimana dengan kalian? Apakah ada cara lain untuk antisipasi meminimalisir sampah dengan hewan peliharaan? Tulis di kolom komentar dibawah yuk!