Sampah memang salah satu permasalahan dunia yang tidak ada habisnya. Paling awal, sebaiknya kita menilik konsumsi dari rantai awal dan mengurangi yang tidak perlu. Kita hanya cukup membeli barang-barang yang kita butuhkan dan yang ramah lingkungan, kita juga perlu menghindari barang-barang dengan packaging sekali pakai.
Namun kami menyadari bahwa saat ini industri belum mendukung pengurangan packaging sekali pakai dan juga masih belum 100% bertanggung jawab pada kemasan hasil industrinya. Sehingga, terkadang kita sebagai konsumen masih perlu mengkonsumsi barang primer yang belum ada alternatif ramah packaging.
Saat itu terjadi, kita perlu bertanggung jawab pada sampah yang kita buat secara sadar. Karena membuang sampah di tempat sampah sekarang tidak cukup. JIka sampah-sampah ini bercampur dan menumpuk di TPA maka akan menimbulkan gas beracun yang mengakibatkan efek rumah kaca (salah satu faktor besar pada perubahan iklim), seperti bom waktu yang lama kelamaan bisa meledak.
Sampah membuat bumi kita kotor, mengancam berbagai kehidupan makhluk hidup, dan menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir.
Selain itu, sampah juga membuat kita kesulitan mendapatkan udara (oksigen) yang bersih jika bumi kita masih tertutup sampah. Maka dari itu, butuh kesadaran diri masing-masing untuk menangani (mengurangi) sampah-sampah yang berada di sekitar kita.
Salah satu langkah mudah yang bisa kita lakukan yaitu memilah sampah yang ada di rumah kita. Ada beberapa manfaat memilah sampah yang bisa kita dapatkan:
- Agar sampah kering dan sampah basah tidak bercampur, karena jika kedua jenis sampah ini tercampur bisa menjadi sarang bakteri dan menimbulkan bau tak sedap.
- Menghindari material-material berbahaya yang tercampur (seperti sampah elektronik, obat-obatan, dan lain-lain).
- Mempermudah dalam pengolahan dan daur ulang sampah.
- Meminimalisir sampah-sampah yang akan berakhir di TPA.
Kemudian setelah dipilah, apakah sampah tersebut dibiarkan begitu saja menumpuk di gudang atau garasi rumah? Tentu tidak, kita bisa mengolah sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berikut penjelasannya.
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan bisa terurai secara alamiah/biologis. Misalnya sisa makanan, dedaunan, atau ranting yang ada di halaman rumah.
Sampah organik ini juga terdiri dari 2 kategori:
- Sampah organik basah.
- Sampah organik kering.
Kategori sampah organik basah diantaranya: kuah, kaldu, tulang belulang, atau sisa makanan lain yang mengandung air.
Dan kategori sampah organik kering diantaranya: Dedaunan, ranting, kulit buah, dan sayuran yang belum dimasak seperti daun bawang, seledri, pakcoy, kangkung, dan sampah organik kering lainnya.
Lalu, setelah memilah 2 kategori sampah diatas, diapakan lagi?
Sampah organik basah bisa dimanfaatkan kembali untuk:
- Berikan ke hewan peliharaan (kucing atau anjing).
- Masukkan ke biopori (bila ada).
- Kuburkan sedalam mungkin di tanah untuk menghindari ulat atau belatung.
- Dan sampah organik kering bisa digunakan untuk:
- Sisa kulit buah dijadikan Eco-Enzyme.
- Sisa sayur bisa dijadikan veggie stock.
- Tanam kembali (regrow) sisa sayuran seperti daun bawang, seledri, pakcoy, atau kangkung.
- Jadikan pupuk kompos.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara biologis dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan di tempat khusus.
Contoh dari sampah anorganik, misalnya plastik, kaleng, kertas, dan lain-lain.
Untuk memilah sampah-sampah tersebut, ada 3 langkah mudah yang perlu kamu lakukan:
- Kumpulkan.
- Pisahkan.
- Bersihkan.
Setelah melakukan 3 hal diatas, ada yang bisa di serahkan ke bank sampah, reuse, atau di recycle. Simak penjelasannya dibawah.
a. Kemasan Kaleng
Tidak bisa dipungkiri, kemasan kaleng menjadi salah satu kemasan yang paling banyak dirumah. Misalnya kaleng kemasan susu, kaleng ikan sarden, atau kaleng biskuit.
Untuk mengolahnya, lakukan langkah-langkah berikut:
- Cuci bersih.
- Keringkan.
- Reuse kaleng-kaleng tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat, misalnya dijadikan tempat peralatan makeup atau menyimpan berbagai accessories.
- Recycle dengan menyetor ke bank sampah terdekat.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Mengirim Barang Ke Bank Sampah?
b. Kemasan Plastik
Sebagian besar sampah yang ada dirumah kita, mungkin berasal dari bahan plastik. Misalnya kemasan plastik setelah beli jajanan, kemasan plastik setelah beli minyak goreng, gelas plastik boba tea, termasuk styrofoam.
Untuk mengolahnya, lakukan hal-hal berikut:
- Cuci bersih.
- Keringkan.
- Reuse menjadi hal yang berguna, misalnya kemasan minyak goreng atau gelas plastik bisa dijadikan pot tanaman.
Jadikan Ecobrick. - Ecobrick juga menjadi salah satu cara mengolah sampah plastik lainnya, misalnya stereofom, kabel plastik, kemasan makanan.
Apa itu Ecobrick? Ecobrick adalah botol plastik yang diisi penuh dengan berbagai jenis plastik bekas, kering dan bersih, hingga mencapai kecepatan tertentu, untuk bisa dipakai sebagai bata bangunan atau barang lain yang bisa dimanfaatkan berulang kali.
Berikut salah satu contoh pemanfaatan ecobrick:
Sumber: ecobrick.org
Dan contoh pemanfaatan ecobrick sebagai bata bangunan:
Menarik bukan? Kira-kira bagaimana cara membuat ecobrick? Kalian juga bisa baca pada artikel sebelumnya mengenai ecobrick.
c. Kemasan Tetra Pack
Saat ini, berbagai jenis makanan atau minuman dikemas dengan kemasan tetra pack. Apakah kalian suka menggunakan dan menghasilkan sampah tetra pack? Tetra pack adalah salah satu jenis kemasan dengan bahan dasar karton.
Berikut contohnya:
Sumber: tetrapak.com
Bagaimana cara mengolah sampah tetra pack?
- Bersihkan.
- Serahkan ke bank sampah atau dropbox terdekat.
d. Sampah Elektronik
Di zaman serba digital saat ini, berbagai peralatan elektronik juga menjadi salah satu sumber sampah yang ada dirumah kita. Misalnya batre, DVD, Charger, Power Bank, dan lain-lain.
Jangan pernah membuah sampah elektronik ke sembarang tempat, karena kebanyakan peralatan elektronik mengandung energi listrik yang membahayakan.
Untuk mengolahnya, kumpulkan dan setor ke bank sampah yang menerima limbah elektronik. Kamu bisa cek di peta minim sampah untuk menemukan bank sampah yang ada di sekitar tempat tinggal kamu.
e. Sampah Pembalut dan Diaper sekali pakai
Pemakaian pembalut dan diaper (popok bayi) sekali pakai yang bertujuan memudahkan dan memberi kenyamanan bagi ibu serta anak, justru jadi masalah baru di tempat lain. Tidak hanya masalah pencemaran lingkungan tapi juga berdampak langsung bagi masalah kesehatan, seperti menimbulkan kanker.
Selain itu, pembalut dan diaper sekali pakai akan terurai dalam waktu yang sangat lama, bahkan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada botol plastik (ratusan hingga ribuan tahun). Maka dari itu, anjuran untuk menggunakan reusable menstrual pads atau menstrual cup sangat dianjurkan. Serta menggunakan clodi sebagai pengganti diaper sekali pakai.
Ada yang belum tahu apa itu menstrual pads, menstrual cup, atau clodi? Kamu bisa lihat pada gambar berikut:
Lalu bagaimana jika dirumah saya masih ada pembalut atau diaper sekali pakai?
Pembalut dan diaper tersebut bisa dijadikan sebagai media tanam (pupuk). Begini caranya:
- Gunting bagian dalam pembalut atau diaper mengikuti pola.
- Keluarkan hidrogelnya (bagian yang menyerap cairan).
- Campur hidrogel tersebut dengan air kelapa dan EM4 (Effective Microorganism 4) dalam sebuah ember.
- Tutup ember dan diamkan selama 15 hari.
- Lapisan luar pembalut atau diaper (yang sudah tidak ada hidrogelnya) bisa dibersihkan, cuci, lalu jemur. Lapisan ini bisa dijadikan berbagai macam kreasi.
3. Sampah B3
Selain sampah organik dan sampah anorganik, ada satu jenis sampah lagi yang perlu kalian pilah, yaitu sampah B3 (sampah bahan berbahaya dan beracun). Misalnya obat-obatan yang sudah sudah kadaluarsa.
Untuk jenis sampah ini, bisa kumpulkan dan tanyakan ke Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat di kotamu apakah mereka bisa menerima obat kadaluarsa untuk dibuang atau dibakar secara aman tanpa mencemari lingkungan. Biasanya kita akan dikenakan sedikit biaya atas pengolahan ini.
Nah, itu dia cara pintar memilah serta mengolah sampah yang bisa kalian lakukan dirumah. Mudah kan? Yuk, kita aplikasikan cara memilah sampah di rumah tadi mulai dari sekarang. Share juga ke teman-temanmu yang lain agar mereka juga dapat memilah dan mengolah sampah dengan baik.
Semoga bermanfaat.