Saat ini brand tidak cukup hanya memiliki produk yang bagus dan marketing yang keren, tapi sebuah brand perlu memiliki concern terhadap lingkungan juga sosial atau menjalankan the triple bottom line. Karena kita tahu jika kita sebagai konsumen dan bisnis sebagai produsen tidak merubah cara pikir dan cara menjalankan bisnis, permasalahan lingkungan akan memburuk dan mempercepat laju climate change.
Pernah dengar sebuah brand menyebut dirinya sustainable? Sustainable brand merupakan salah satu praktek bisnis dan konsep yang mulai dikenal dan digunakan oleh banyak orang. Apa sih sebetulnya sustainable brand itu? Banyaknya informasi yang kita terima harus membuat kita lebih teliti dalam memilih brand yang tidak hanya baik bagi kita tetapi juga baik untuk lingkungan. Yuk kita pelajari lebih lanjut. Jangan sampai nama yang disebut sebagai sustainable tapi malah tidak sustainable.
Apa Itu Sustainable Brand?
Sustainable brand adalah konsep bisnis yang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
Artinya pemilik bisnis tidak hanya berfokus pada produk atau jasa yang mereka hasilkan, tetapi juga mempertimbangkan dampak yang bisa ditimbulkan bagi lingkungan dan sosial (manusia).
Dalam praktiknya, sustainable brand menggunakan konsep triple bottom line. Dimana konsep ini menggunakan tiga kriteria, People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).
Bagaimana tiga kriteria tersebut dapat menjadi sebuah circle yang bagus bagi manusia, lingkungan dan bisnis itu sendiri? Kita sudah bahas pada artikel sebelumnya, kamu bisa membacanya pada artikel mengenai 3P (People, Profit, and Planet).
Nah bagi kalian seorang pebisnis, sustainable brand menjadi pilihan tepat untuk dipraktikkan pada bisnis kalian dan untuk kalian sebagai customer, please think twice saat membeli sebuah produk.
Manfaat Sustainable Brand
Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari sustainable brand.
1. Membantu Menyeimbangkan Alam, Sosial, dan Bisnis
Dalam membangun sebuah bisnis dibutuhkan berbagai koneksi, terutama koneksi bisnis dan lingkungan. Jangan sampai bisnis kamu memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan pada akhirnya juga akan merugikan kehidupan sosial kita sebagai manusia.
Contoh praktik sustainable brand dalam menyeimbangkan alam, sosial, dan bisnis yaitu meminimalisir penggunaan peralatan bisnis yang pada akhirnya akan berakhir di TPA. Mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless, atau mengganti kantong plastik sekali pakai menggunakan paper bag.
2. Meningkatkan Brand Awareness
Brand awareness adalah kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat sebuah merek (brand) tertentu, baik itu nama, gambar, logo atau slogan yang digunakan oleh sebuah brand.
Brand awareness membantu menciptakan kepercayaan konsumen, mendorong konsumen untuk loyal dengan sebuah produk atau jasa, serta memberi jalan dan menunjukkan kepada dunia bahwa sustainable brand bisa berjalan. Harapannya agar pasar dipenuhi dengan sustainable brand, sehingga banyak pilihan untuk customer dan banyak inspirasi untuk pebisnis
3. Menjalin Hubungan yang Baik Dengan Konsumen
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sustainable brand menyeimbangi kehupan manusia, lingkungan, dan bisnis itu sendiri. Manusia disini juga termasuk konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan begitu, akan terjalin hubungan yang baik antara konsumen dengan pemilik bisnis. Cara lain juga adalah mengedukasi dan memberi informasi ke konsumen mengenai upaya-upaya ramah lingkungan yang dapat dilakukan. Hal ini harus dilakukan sebagai brand yang menyebut diri mereka sustainable.
4. Mengurangi Dampak Buruk Bagi Lingkungan
Sustainable brand juga mencegah terjadinya hal buruk terhadap lingkungan, karena sustainable brand tidak hanya berfokus pada produk atau keuntungan bisnis. Konsep bisnis ini juga akan mempertimbangan dampak negatif bagi lingkungan.
Misalnya menggunakan kotak anyaman bambu daripada styrofoam untuk kemasan produk. Atau mengganti sendok dan garpu plastik dengan sendok dan garpu kayu.
Cara Memilih Sustainable Brand
Jika kalian bingung, apakah sebuah bisnis menggunakan konsep sustainable brand atau tidak. Ada 6 cara memilih sustainable brand.
A. Menggunakan Material Produk Alami
Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan memperhatikan bahan material yang digunakan pada produk tersebut. Sustainable brand akan menggunakan material produk yang alami dan tidak menggunakan bahan kimia yang dapat merusak alam maupun kita sebagai manusia.
Misalnya membuat pewarna makanan secara alami, bisa dari pandan/kunyit yang diolah sendiri. Atau memilih bahan pakaian alami seperti katun dan linen, daripada bahan sintetis seperti nilon dan spandeks yang berbahan dasar plastik.
B. Memiliki Eco Label
Sustainable brand juga memiliki eco label sebagai tanda bahwa produk tersebut tidak akan merusak lingkungan. Berikut salah satu produk yang menggunakan eco label.
Mereka juga menambahkan keterangan eco label atau sustainable brand yang mereka terapkan pada bisnis mereka, lihat gambar berikut.
C. Mengurangi Emisi Karbon Dengan Membeli Produk Lokal
Sustainable brand akan membeli produk lokal untuk mereka gunakan dibanding membeli produk luar negeri. Baik untuk kebutuhan material produk, kemasan produk, maupun kebutuhan promosi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah emisi karbon yang dapat merusak lingkungan dan kehidupan manusia.
D. Memiliki Kemasan yang Ramah Lingkungan
Kemasan yang digunakan untuk packaging produk dalam sebuah sustainable brand yaitu menghindari penggunaan kemasan yang dapat merugikan lingkungan maupun kesehatan tubuh manusia. Misalnya menghindari kemasan berbahan plastik.
E. Menyediakan Dropbox Untuk Residu Produk atau Kemasan Bekas
Bisnis dengan konsep sustainable brand memiliki dropbox untuk residu produk (ampas) maupun kemasan produk yang sudah tidak terpakai (bekas). Dropbox ini dapat membuat pebisnis untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan oleh proses bisnis.
Jangan sampai sampah tersebut dibuang begitu saja yang bisa merusak lingkungan dan kehidupan manusia. Lalu bagaimana cara kita mengetahui bahwa bisnis tersebut memilikinya atau tidak? Kalian bisa bertanya secara baik kepada pemilik bisnis atau salah satu pekerja yang kalian temui.
F. Memiliki Pengelolaan Sampah yang Baik
Setelah memiliki dropbox, bisnis dengan sustainable brand juga memiliki cara pengelolaan sampah yang baik dan bertanggung jawab. Misalnya menyerahkan sampah ke bank sampah atau bekerjasama dengan pengrajin agar sampah yang dihasilkan menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Nah itulah apa itu sustainable brand, manfaat, serta capa memilih (tips) memilih sustainable brand. Mulai sekarang, yuk kita dukung dan hasilkan lebih banyak bisnis dengan konsep ini untuk menyeimbangi kehidupan manusia, lingkungan dan bisnis sebagai sumber kehidupan kita di bumi. Tapi tentunya nomor satu adalah #BuyWhatYouNeed karena the most sustainable thing is the one you already have.