Jakarta, Oktober 2020. #MulaiDariLemari (MDL) sebagai sub-kampanye dari #TukarBaju yang digagas oleh Komunitas Zero Waste Indonesia (ZWID) resmi selesai. Selama periode yang telah ditentukan, 15 Juli hingga 15 Oktober 2020 masyarakat yang berpartisipasi dengan mendaftarkan komitmennya melalui akun Instagram @tukarbaju_ beserta partner komunitas Lyfe With Less, diajak untuk tidak membeli pakaian baru selama 3 bulan (periode 1 musim). Kampanye ini menjadi sebuah proses awal bagi masyarakat untuk dapat mengimplementasikan Fesyen Lambat guna berkontribusi dalam mengurangi sampah fesyen dan limbah tekstil di Indonesia. Dalam periode ini, masyarakat diedukasi akan pilihan alternatif untuk tetap mendapatkan pakaian baru dengan cara meminjam, menyewa, bertukar, menjahit sendiri, membeli preloved (baju bekas), membeli baru dari brand fesyen berkelanjutan hingga membeli baru dari brand kecil lokal (terutama untuk mendukung usaha mereka yang terkena dampak pandemi COVID-19), adalah tetap diperbolehkan. Kuncinya adalah semua harus dilakukan secara berkesadaran, sesuai kebutuhan, bukan hanya semata untuk memuaskan hasrat berbelanja pakaian. Dengan menjalankan cara tersebut, memperpanjang umur pakaian setidaknya hingga 9 bulan dan dapat mengurangi emisi karbon global hingga 30%.
“Industri fesyen yang bergulir begitu cepat dengan praktik Fesyen Cepat yang setidaknya mengeluarkan 52 micro season-nya setiap tahun merupakan cerminan akan banyaknya permintaan pasar terhadap fesyen itu sendiri. Orang-orang berlomba untuk bergaya mengikuti tren ini akhirnya berimbas pada perilaku konsumerisme. Di sini, peran konsumen sangat penting dalam pengambilan keputusan industri fesyen pada proses produksinya. Diselenggarakannya #MulaiDariLemari akhirnya dapat menjadi wadah yang membantu untuk belajar menjadi konsumen yang lebih bijak dan berkesadaran dalam mengkonsumsi terutama dalam berpakaian. Dengan pola konsumsi yang berkesadaran dan berkecukupan, kita turut andil dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12 yaitu responsible consumption and production,” ujar Maurilla Sophianti Imron, pendiri Komunitas Zero Waste Indonesia.
Selama 3 bulan MDL berlangsung terdapat capaian-capaian mingguan yang dapat dijadikan guideline sebagai proses pembelajaran untuk menjadi lebih bijak dalam mengkonsumsi. Kampanye #MulaiDariLemari pun disambut baik oleh masyarakat yang terlihat dari antusiasme yang mereka bagikan dalam unggahan foto Instagram tentang perjalanan mereka berprogres menuju fesyen berkelanjutan dan menjadi konsumen yang lebih bijak dan berkesadaran setiap minggunya. Setidaknya ada lebih dari 1000 postingan dengan cerita yang menginspirasi menggunakan hashtag #TukarCerita dan #MulaiDariLemari. “Bersyukur dan senang rasanya melihat antusiasme dari masyarakat mengenai kampanye ini. Artinya, masyarakat sudah mulai concern mengenai fesyen berkelanjutan dan mereka ingin turut mengambil peran sedini mungkin. Menciptakan sebuah kesadaran baru, ternyata memulai melambatkan laju fesyen tidaklah mahal dan sulit tetapi dapat dilakukan secara sederhana, dimulai dari diri sendiri, di #MulaiDariLemari. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya cerita dari teman-teman yang berkomitmen bahwa mereka sangat terbantu dalam mengurangi perilaku impulsif dan konsumtif dalam berbelanja. MDL sekaligus menjadi pengingat akan cukupnya diri dan ternyata memulai perubahan tidak sesulit yang mereka bayangkan. Adanya progres yang dirasakan tersebut mengindikasikan bahwa MDL sudah menjadi langkah awal untuk sebuah pengambilan keputusan yang lebih besar sebagai konsumen. Respon itulah yang kami harapkan dengan adanya MDL,” tutur Naurah Nazhifah, Campaign Manager #MulaiDariLemari.
Hasil perbincangan pada sesi Instagram Live yang sekaligus menjadi penutup MDL akhir pekan lalu bersama Sonia Eryka sebagai praktisi fesyen lambat turut menegaskan walaupun periode MDL secara resmi sudah berakhir namun akhirnya dapat menjadi sebuah awal yang baru untuk kita lebih progres lagi menjadi lebih bijak. ”Setiap kebiasaan-kebiasaan kecil yang sudah kita pelajari selama MDL jangan sampai hilang begitu saja. Jika dalam perjalanan MDL masih terdapat kesalahan maka setelah MDL, kita sebaiknya siap untuk memperbaikinya. Kita semua dalam proses belajar dan itulah yang melatih mental kita. Untuk menjadi lebih bijak dan berkesadaran. Dengan MDL sebagai pintu pembukanya, kita juga belajar bertoleransi terhadap diri kita sendiri dan hargai setiap progres yang sudah kita capai hingga sekarang,” pesan Sonia.
“Berakhirnya komitmen MDL secara resmi bukanlah soal angka, bukan juga soal mengikutinya selama periode resminya saja, namun sebagai awal tentang bagaimana kita memaknai proses perjalanan menjadi lebih bijak, berkesadaran serta merasa cukup sebagai konsumen dan untuk mulai menerapkan mode fesyen lambat dan berkelanjutan. Memberikan pemahaman bahwa pengimplementasian MDL tidak terkhusus hanya pada 3 bulan kemarin tetapi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa terikat oleh waktu yang ditetapkan. Sebagai tambahan, kami akan tetap membuka laman pendaftaran komitmen di website kami bagi teman-teman yang masih ingin mendaftarkan komitmen MDL-nya. Jika pun belum sempat mendaftarkannya kami percaya bahwa konsep MDL sudah terpatri dan sudah mulai diterapkan di keseharian. Mari kita merayakan progres yang sudah dicapai dan mari merayakan kecukupan kita melalui usaha #MulaiDariLemari. Jadikan MDL awalan kita dalam pengambilan keputusan yang lebih bertanggung jawab, sebagai bentuk proses menjadi konsumen yang lebih bijak dan berkesadaran yang tidak hanya berdampak bagi diri sendiri tetapi juga lingkungan,” tutup Naurah.
TENTANG ZERO WASTE INDONESIA
Zero Waste Indonesia (ZWID) adalah sebuah komunitas dan advokasi berbasis online pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2018 dengan tujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup zero waste (nol sampah). Zero waste lifestyle (gaya hidup nol sampah) adalah sebuah gaya hidup untuk meminimalisasi produksi sampah yang dihasilkan masing-masing individu yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Jumlah pengikut setia ZWID telah mencapai lebih dari 115.000 orang lebih lebih pada akun sosial media, Instagram @zerowaste.id_official dan sebanyak 20.900 pada akun @tukarbaju_. Informasi lebih lengkap tentang gaya hidup zero waste juga bisa di akses pada website www.zerowaste.id dengan berbagai fitur seperti blog, tips, peta minim sampah, juga sebagai toko online yang menyediakan benda-benda esensial penunjang gaya hidup nol sampah.