Skip to content
Zero Waste Indonesia
  • Tentang Zero Waste
    • Tentang Zero Waste Indonesia
    • Team Kami
  • Zero Waste Articles
  • Contact
Masuk
Daftar Sekarang
Masuk
Daftar Sekarang
Zero Waste Indonesia/2019/June

Zero Waste Pep Talk with Nila Patty (@nonanoplastic): Kiprah di Belanda dan Kampanye Slow Fashion Season

5 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Nila Patty, atau yang biasa dipanggil Nila ini sudah 3 tahun terakhir sibuk terlibat dan memberdayakan masyarakat sekitar mengenai gaya hidup zero waste, utamanya di tempat Nila berada saat ini yaitu Belanda. Gadis yang senang disebut sebagai ‘Nona No Plastic’ ini, adalah salah satu zero waste expert Indonesia yang paling aktif menyampaikan aspirasinya di luar negeri dan dari luar negeri.

Gagasan-gagasan-nya telah banyak digunakan salah satunya di Nijmegen, Belanda tempat dia tinggal. Tidak hanya itu, pada tahun 2017, Nila juga memprakarsai sebuah projek di salah satu pulau di Maluku, Pulau Saparua. Disana Nila dan timnya mendirikan unit daur ulang plastik skala kecil sekaligus mengedukasi penduduk sekitar mengenai plastik. Tempat yang dipilih tidak hanya sebuah tempat, tetapi tempat yang memang sangat membutuhkannya.

Saat ini Nila sedang sibuk bekerja full time di sebuah startup berbasis teknologi berkelanjutan. Di sela-sela kesibukannya, Nila adalah pembicara, aktivis, dan advokator yang sering mengisi acara lingkungan di Belanda. ZWID sangat beruntung bisa berkolaborasi dan menjalankan misi secara paralel dengan Nila di Indonesia.

Saat Nila menjadi salah satu pembicara di TedxYouth Nijmegen, Belanda

Bagaimana awal dari gaya hidup zero waste yang Nila jalani?
Awalnya zero waste adalah sebagai cara untuk mengurangi biaya hidup, karena sebagai mahasiswa saya sebisa mungkin menghemat.

Saat saya liburan ke indonesia, mama saya membuang sampah dari jendela mobil. Saya geram dan berpikir kenapa kita sebagai konsumen tapi kita tidak memiliki kebebasan untuk memilih? Kita selalu disuapi dengan barang-barang sekali pakai tanpa kita sadar. Sistem yang ada membuat kita mudah dipengaruhi untuk berlaku konsumtif.

Mengetahui setiap hari kita sebagai individu menghasilkan setidaknya 1 kilo plastik, sebagai individu saya bertanya kepada saya sendiri, apa yang kita bisa lakukan karena merasa powerless.

Dari situ saya mencoba untuk memilah sampah dan recycle. Kalau pun sampah ini dibuang, saya harus tau dibuang kemana dan dengan cara yang seperti apa. Namun setelah tahu bahwa tidak semua sampah didaur ulang, saya merasa harus melakukan hal lain.

Disana saya browsing di internet dan menemukan gaya hidup Zero Waste dari Bea Johnson dan Lauren Singer.

Apa yang bisa dilakukan dan bagaimana cerita awalnya?
Dengan latar belakang tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil langkah sendiri. Saya berjanji pada diri sendiri untuk tidak membeli barang yang dikemas dengan plastik sekali pakai. Di 2 bulan pertama, stres rasanya. Saya masih ingat, 1 Januari 2016, saya bilang ke mama, kata mama ‘nanti kamu mati kelaparan’. Cerita ke orang-orang sekitar dan mendapat tanggapan yang kurang lebih sama. Masalahnya adalah: Semua makanan dan bahan2 yang kita tahu dikemas dengan plastik, bahkan baju yang kita pakai pun mengandung plastik.

Tantangan apa saja yang kamu temui?
Mental dan lingkungan. Pada waktu itu, orang masih belum terbiasa dengan idealisme seperti ini. Pertama kali beli roti pakai sarung bantal, penjualnya melongo. Akhirnya saya harus menjelaskan apa yang saya lakukan. Susahnya adalah well, people themselves. They tend to make it difficult because it is different than the norm. So it falls within their different mentality.

Selain itu adalah limited resources. Waktu pertama kali mengikuti gaya hidup ini, tidak ada toko bulk/ zero waste di Belanda.

Mencoba menciptakan DIY untuk memenuhi kebutuhan tanpa membuat sampah dan berbagi ilmu dengan orang-orang lain

What keeps you going?
Pengalaman mengajarkan bahwa dengan kegigihan, pasti ada kesuksesan. Ceritanya tiap minggu, saya beli roti ke tempat yang sama sambil bawa sarung roti (sarung bantal yang saya jahit sehingga bisa di tarik tutup diatasnya). Setelah beberapa minggu sang penjual roti menerima tas roti saya, saya menemukan si penjual roti ternyata mulai berjualan tas kain sebagai alternatif plastik! This is very rewarding. Kalau tukang roti aja bisa, yang lain juga pasti bisa. Jadi semangat! Terus kalau ada acara pesta dengan teman, bawa gelas sendiri yang bisa dipakai ulang. Disana orang-orang akan memperhatikan dan akhirnya nanya “kamu ngapain bawa gelas?”. Disitulah waktu untuk saya menjelaskan tentang zero waste ke teman-teman dan orang-orang lain.

Apa dorongan paling kuat untuk bersuara mengenai zero waste dan melakukannya?
Pertanyaan yang saya tanyakan ke diri sendiri setelah bapak saya meninggal di usia muda adalah, “nanti setelah meninggal, mau diingat jadi apa?. Disitu saya ingin paling tidak diingat sebagai seseorang yang berusaha memberikan terbaik pada bumi.”

Apa pesan-pesan kamu ke para pembaca untuk mulai melakukan gaya hidup ini?

Practice what you preach. Kurangi yang bisa kita kontrol, karena zero waste tidak akan pernah zero. Tapi tetap berusaha untuk zero waste ketika kamu bisa kontrol dari mana datangnya suatu barang atau bagaimana cara kamu mendapatkan barang yang kamu inginkan

Beberapa hari yang lalu @nonanoplastic turut serta menggalakan kampanya @slowfashionseason, apa sih itu?
SlowFashionSeason adalah projek yang saya ikuti untuk tidak membeli outfit baru selama 1 musim (perkiraannya 3 bulan). Jadi kampanye ini dimulai pada 21 Juni – 21 September 2019. Tentunya kamu bisa meneruskan kampanye ini sampai 1 tahun kedepan bahkan selamanya.

Bagaimana kita bisa berkontribusi?
Caranya:
-Tidak membeli pakaian ataupun aksesoris baru selama 3 bulan mendatang
-Kalau mau dapat baju baru, kamu bisa tukar baju kamu di acara seperti #tukarbaju, beli baju second-hand di platform seperti @sedarisadari. Yang jelas kamu tidak membeli pakaian baru apapun
-Cek lemari pakaian kamu, pasti ada 1-2 baju yang tidak pernah kamu pakai. Ini merupakan kesempatan kamu untuk menggunakan baju ini. Karena 80% baju yang dimiliki kebanyakan orang biasanya tidak terpakai.
-Yang paling saya suka, tanya mama atau papa kamu kalau mereka masih menyimpan baju ketika mereka masih muda. Biasanya baju2 vintage atau jaman dulu kualitasnya lebih bagus dari baju fast fashion. Selain itu, keren kan, kalau ternyata baju dari mama kamu pernah dipakai mama kamu untuk kencan bersama papa kamu.

Menggunakan sweater bekas teman yang dia rajut sendiri

Kenapa kamu berkampanye disini, dimana urgensi-nya?
Industri mode itu menggunakan banyak sekali air dalam produksinya. Selain itu, saat saya penelitian di pulau Saparua, selain sampah plastik, sampah tekstil adalah jenis sampah yang paling banyak ditemukan di pesisir pantai. Dengan ini, emisi yang dihasilkan dari produksi tekstil selain sangat besar pada proses upstream (awal), di akhir lifecycle-nya tekstil juga berkontribusi pada polusi lingkungan. Microfiber dari microplastik juga berbahaya untuk lingkungan dan marine creature.

Saat memberi presentasi ke penduduk Nijmegen, Belanda. Menggunakan baju bekas dari clothswapping event

“The fashion industry is responsible for enormous amounts of water consumption (32 million Olympic size swimming pools per year) and CO2 emissions (8% of global greenhouse emissions – and growing fast). If 10,000 people participate, we will save the equivalent of up to 300 million liters of water and 1 million kilograms of CO2 emissions.* Also, textile dyeing is the second largest polluter of clean water globally, only after agriculture. Then there is the enormous waste creation (148 million tons by 2030) and land use (115 million hectares by 2030), and we haven’t even started on labour conditions yet…Enough numbers, time for action. Time for Slow Fashion Season!”
Source: Collaction.org 

Yuk bersama bergabung di kampanye slowfashionseason. Tag kami @zerowaste.id_official dan @nonanoplastic di perjalanan kamu. Let’s get through this challenge!!!! 

Check out Nila’s blog and instagram .

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Sustainable Fashion: Mode Terkini Yang Dibalut Dengan “Value”

3 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Perputaran tren mode dunia silih berganti dari waktu ke waktu secara dinamis. Mode menjadi industri besar yang digadang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Brazil, Bangladesh, India, Turki, Tiongkok, bersama dengan Indonesia menunjukkan keikutsertaannya mengambil benefit dari perputaran mode. Bahkan dengan dukungan perkembangan yang pesat, Indonesia mampu melahirkan tren mode lokal dan diminati pangsa internasional, yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai contoh nilai ekspor di industri fashion Indonesia  mencapai lebih dari 58.5 Triliun rupiah per tahun 2016 (Global Business Guide Indonesia, 2016). Perkembangan bisnis fashion di Indonesia juga didukung oleh menjamurnya bisnis kecil dan menengah dan diikuti oleh daya saing perdagangan yang tinggi. 

Di samping pertumbuhan ekonomi, ada hal yang seringkali luput dalam perhatian kita mengenai bisnis fesyen di dunia dan khususnya Indonesia. Kita mengetahui bahwa koleksi fesyen diperbaharui setiap musim (season). Sediakala, hanya ada dua musim dalam setahun. Kini, dunia mode memiliki 52 micro season dalam setahun. Itu artinya setiap minggu akan terbit model busana terbaru yang siap diproduksi dalam kuantitas besar. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup berarti bagi aspek sosial dan lingkungan karena Industri fashion adalah industri dengan energi intensif dan juga sarat akan eksploitasi sumber daya alam dan manusia. 

Produsen fast fashion memusatkan perhatian penuh terhadap produksi masal dalam jumlah besar tanpa memperhatikan etika hak cipta desainer, dengan bayaran pekerja yang sangat murah tanpa memperhatikan kualiatas hidup dan kesehatan pekerjanya. Akibatnya tidak hanya menghasilkan produk dengan kualitas rendah, fast fashion juga rentan terhadap plagiarisme.

Pada praktiknya, dalam melakukan perencanaan bisnis, pelaku usaha mode kurang memperhatikan aspek lingkungan. Berbagai studi menunjukkan bahwa industri fesyen adalah penyumbang polusi terbesar ke dua di dunia. Bahkan jurnalis internasional halaman Ecowatch menyoroti Sungai Citarum di Jawa Barat sebagai sungai paling tercemar di dunia akibat Industri tekstil yang mendukung bisnis fesyen di dunia. Hal serupa kemudian menjadi keprihatinan Dunia seperti Eropa dan Amerika. Setelah tragedi mengenaskan di Rana Plaza, Bangladesh tahun 2013, mereka kemudian tersadar akan beban yang harus ditanggung oleh negara berkembang untuk memenuhi what so called the latest trend. Dari peristiwa itulah gerakan sustainable fashion mulai menggema. 

Sustainable fashion pada dasarnya didasarkan pada nilai moralitas bahwa fashion semestinya menjadi suatu industri yang memiliki “value” atau nilai selain uang. Fashion Business bergulir dengan profit yang amat besar, melibatkan jutaan buruh namun belum mampu membangun ekonomi masyarakat terutama negara berkembang. Industri Fashion selama ini sesungguhnya melupakan etika lingkungan. Mulai dari kultur tanaman serat yang tidak ramah lingkungan, sampai masalah penanganan limbah yang tidak dapat ditangani dengan baik dan berakhir di tempat pembuangan akhir atau bahkan sungai. Konsep fashion dengan value bertujuan untuk membangun kesadaran baik konsumen maupun produsen untuk menjamin kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. 

Gerakan sustainable fashion menggema semakin nyaring belakangan bersamaan dengan promosi Sustainable Development Goals (SDG) oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Dalam SDG, terdapat tujuh belas aspek yang berprinsip dasar “memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengganggu hak generasi masa depan untuk hidup dengan berkualitas.” Ruang publik kini beramai ramai menggunakan kaca mata SDG dalam berbagai aspek. Katakanlah dalam ranah fesyen, forum-forum internasional seperti Copenhagen Fashion Summit, Sustainable Fashion Forum, dan getredress secara aktif melakukan kampanye untuk menyajikan fakta kelam dalam industri mode dengan tujuan mengubah pola pikir produsen dan konsumen mengenai industri tersebut. 

Praktik sustainable fashion diharapkan dapat memenuhi beberapa point dalam sustainable development diantaranya adalah mengentaskan kemiskinan (1), memperbaiki kualitas kesehatan (3), kesetaraan gender (5), ketersediaan air bersih (6), pekerjaan layak dan perkembangan ekonomi (8), meningkatkan kesetaraan (10), kota dan komunitas yang berkelanjutan (11), konsumsi yang bertanggung jawab (12), mengurangi dampak perubahan iklim (13), menjamin kehidupan biota air dan darat (14,15), dan kerjasama untuk mencapai tujuan (17).  

Mengacu kepada target SDG, pegiat pergerakan Sustainable fashion tidak hanya menyasar kepada label fesyen dunia besar seperti Hnm, Zara, Top Shop dan lain lain. Aktivis Sustainable Fashion juga secara masif menyasar konsumer agar memiliki kesadaran untuk membeli produk yang berkualitas dan tahan lama. Mereka berpendapat bahwa produsen akan mengubah pola bisninya menjadi lebih sustainable bila terdapat permintaan produk yang ramah lingkungan. Kampanye ini juga mengarahkan agar konsumen lebih memilih produk lokal yang memproduksi produk dalam jumlah terbatas, dan memiliki jejak karbon lebih kecil daripada produk buatan luar negeri. 

Kami percaya bahwa industri fashion Indonesia khususnya, sudah sepatutnya meningkatkan perkembangan ekonomi tanpa berkompromi dengan kesejahteraan manusia dan juga kelestarian lingkungan. Karena, perkembangan tanpa ada keseimbangan dari aspek “people, planet, profit” hanyalah kemajuan semu yang menciptakan kerugian tak terhingga di kemudian hari. 

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Recent Posts

  • Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  • Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
  • Manfaat Kompos Untuk Tanaman
  • Apakah Peraturan Pelarangan Thrifting Import Sudah Tepat?
  • Zero Waste Dari Sudut Pandang Agama Islam

Recent Comments

  1. Dang k'y binance on Apa itu Jejak Karbon?
  2. skapa ett binance-konto on Tips Zero Waste Pet – Kucing Peliharaan
  3. BLACK SEO LINKS, BACKLINKS, KONTOL FOR MASS BACKLINKING – TELEGRAM @SEO_LINK on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  4. xnxx.com on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  5. xnxx.com on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Archives

  • July 2023
  • April 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • September 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018

Categories

  • Easy Swap
  • Event Zerowaste Indonesia
  • Food Waste
  • Guest Blogger
  • Knowledge
  • Manajemen Sampah
  • Minim Sampah di Kantor
  • Minim Sampah di Kost
  • Minim Sampah Rumah Tangga
  • Siaran Pers
  • Uncategorized
  • Zero Waste Bathroom and Cleaning
  • Zero Waste Business
  • Zero Waste Fashion
  • Zero Waste for Beginners
  • Zero Waste Health and Beauty
  • Zero Waste Holiday
  • Zero waste Lifestyle
  • Zero Waste Mom
  • Zero Waste Pep Talk
  • Zero Waste Pet
  • Zero Waste Recipes
  • Zero Waste Thoughts
  • Zero Waste Wedding
  • Zerowaste

Ayo bergabung bersama kami

Jadilah yang pertama mengetahui update komunitas kami termasuk penawaran khusus dari shop kami!

Bergabung Sekarang

Zero Waste Indonesia adalah ONE-STOP-SOLUTION platform untuk gaya hidup zero waste. Saatnya untuk memulai sekarang!

Produk Zero Waste

  • Shop
  • 12 Best seller products
  • Frequently Asked Question (FAQ)
  • Konfirmasi Pembayaran
  • Product wish (Request)
  • Syarat dan Ketentuan

Zero Waste Collab

  • Kontak
  • Collaboration
  • Speaker
  • Be a contributor
  • Recruitment

Global Food Waste Counter

  • Home
  • Tentang Kami
  • Articles
  • Contact

© 2025 Zero Waste Indonesia.

All rights reserved. Jasa Pembuatan Website oleh Agensi Digital Marketing Whello

Zerowaste Indonesia uses functional cookies and cookies for the management of web statistics, advertisements and social media. By using our website you agree to these cookies and similar techniquesOkPrivacy policy