Skip to content
Zero Waste Indonesia
  • Tentang Zero Waste
    • Tentang Zero Waste Indonesia
    • Team Kami
  • Zero Waste Articles
  • Contact
Masuk
Daftar Sekarang
Masuk
Daftar Sekarang
Zero Waste Indonesia/2019/May

Bagaimana Memilih Sustainable Flowers dan Ring saat Wedding?

3 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Meskipun pernikahan merupakan acara besar yang diadakan sekali seumur hidup, namun acara pernikahan itu hampir setiap minggunya pasti ada. Kebayang nggak sumbangan acara nikahan ke gunung sampah yang dihasilkan setiap bulan?

Yaps! Acara pernikahan menjadi salah satu sumber sampah yang akan berakhir di TPA. Banyak waste dari wedding yang berakhir di gunungan sampah, sungai hingga lautan. Dimana sampah-sampah tersebut bisa menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan atau mengganggu kehidupan biota laut.

Contoh waste wedding yang dihasilkan misalnya sisa makanan setelah wedding, sisa souvenir yang berlebih, atau berbagai sisa dekorasi wedding.

Zero Waste Wedding menjadi solusi tepat untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan dari acara pernikahan. Pada artikel ini kita, kita akan mempelajari sustainable flower (bunga) dan ring (cincin) saat wedding, karena bunga dan cincin menjadi bagian penting dalam sebuah pernikahan.

Kira-kira opsi apa saja yang bisa kita lakukan sebagai upaya untuk minim sampah? Simak penjelasannya dibawah ini.

Sustainable Flower saat Wedding

Bunga dengan beragam jenis dan bentuk akan sangat indah bila dijadikan dekorasi pernikahan. Kalian bisa berkreasi dengan menggunakan bunga sebagai dekorasi pelaminan, backdrop foto hingga hiasan gantung.

Selain sebagai dekorasi, penggunaan bunga yang sangat penting lainnya adalah sebagai buket bunga pernikahan. Buket bunga pernikahan tidak hanya sebagai hiasan tapi juga dapat membuat penampilan mempelai wanita lebih anggun dan cantik.

Berikut sustainable flower saat wedding yang bisa kamu lakukan.

A. Minta Toko Bunga untuk Menggunakan Bunga Lokal

Saat ini, tak jarang pemilik wedding yang membeli bunga untuk keperluan wedding, misalnya untuk ajang lempar bunga, hiasan kamar, hingga kebutuhan berbagai dekorasi wedding.

Memilih bunga yang berasa dari bunga lokal (buatan lokal) menjadi pilihan tepat daripada membeli bunga yang dari luar negeri, karena dapat menyebabkan gas emisi rumah kaca dari hasil pengiriman (hasil ekspor).

B. Gunakan Tanaman Hidup

Tanaman hidup dalam pot juga menjadi pilihan tepat untuk dekorasi wedding. Banyak tanaman bunga hidup yang tidak kalah menarik dibandingkan hand bouquet flower.

Dan setelah wedding, kalian tetap bisa menggunakan bunga tersebut sebagai tanaman dirumah untuk membuat rumah semakin cantik dan lebih asri.

C. Lakukan instalasi bunga bebas busa

Kebanyakan toko bunga menggunakan busa untuk merangkai sebuah bunga. Padahal busa tersebut pada akhirnya akan menjadi hal yang tidak berguna dan menjadi sampah yang sulit terurai.

Katakan pada toko bunga di tempat kamu membeli bunga untuk tidak menggunakan busa, mungkin bisa diganti dengan pita atau menggunakan flower wrap/kertas tisu yang lebih menarik.

D. Donasikan yang Tidak Terpakai

Setelah wedding, beberapa bunga untuk dekorasi biasanya juga tidak akan terpakai. Daripada dibuang begitu saja, mending didonasikan kepada pihak yang membutuhkan atau dapat mengolahnya menjadi bunga kering. Misalnya kepada saudara, teman, tetangga, atau menyerahkan ke pihak bank sampah untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat.

Sustainable Ring saat Wedding

Perhiasan atau cincin yang berkelanjutan dan etis artinya pengadaan yang transparan, bertanggung jawab serta penggunaan bahan yang berkelanjutan. Prosesnya memiliki dampak minimal terhadap lingkungan, tidak terlibat konflik, dan memberikan imbalan kepada pekerja melalui upah yang adil dan lingkungan kerja yang aman.

Banyak elemen yang mengambil bagian, seperti pertimbangan rantai pasokan dan konsumsi berlebihan. Namun, industri perhiasan menambahkan lagi kompleksitas etika dan lingkungan yang perlu dipertimbangkan—penambangan.

Ini adalah beberapa yang bisa kita pertimbangkan dan perhatikan dalam memilih cincin yang berkelanjutan.

Cari cincin dengan label ramah lingkungan dan etis yang selaras dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan kita.

  • Beli preloved atau second hand.
  • Cari yang bisa digunakan secara maksimal dan sehari-hari.
  • Menggunakan recycled material.

Nah itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat memilih sustainable flowers dan wedding ring. Berupaya mengurangi jumlah sampah di berbagai moment, artinya kamu telah berkontribusi untuk menjaga kelestarian bumi dan dirimu sendiri.

Semoga bermanfaat ya!

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Less Waste Wedding

5 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Pernikahan merupakan salah satu momen terpenting dalam hidup setiap pasangan. Selebrasi ini akan terasa lengkap jika dihadiri oleh orang-orang terdekat untuk berbagi kebahagiaan. Selain itu, pernikahan di Indonesia kini juga merupakan momen yang tepat untuk mengundang hingga ribuan relasi untuk menyantap makanan bersama dan menikmati suasana dekorasi yang megah.

Namun, hal tersebut seyogyanya turut ditimbang dari segi lain, yaitu dampak pernikahan terhadap lingkungan. Oleh karenanya, pada tahun lalu, saya dan pasangan memiliki pilihan lain dalam merencanakan pernikahan, yaitu minimalist and intimate wedding.

Impian pernikahan kami tidak jauh dari keinginan untuk menciptakan suasana yang akrab, hangat dan berkesan tanpa menjadikan acara pernikahan sebagai tempat untuk mengkonsumsi berlebihan yang notabenenya akan menghasilkan sampah secara besar-besaran. Dalam prosesnya, merealisasikan ide ini cukup menantang karena pasti akan butuh banyak waktu untuk negosiasi secara detail dengan banyak pihak yang terlibat, baik keluarga maupun vendor. Sejak awal kami percaya bahwa ide ini sangat bisa dilakukan walaupun pasti tidak akan sempurna. Namun, melalui ide ini, kami yakin bahwa pernikahan ini pasti bisa mengurangi cukup banyak waste. Beberapa hal dibawah ini adalah hal-hal yang kami coba aplikasikan:

1. Jumlah Tamu Undangan

Kami rasa, ini adalah hal yang paling memusingkan dalam perencanaan awal, dan juga membutuhkan banyak waktu serta kesulitan tersendiri untuk memutuskan. Hal tersebut dikarenakan kultur jawa yang identik dengan rasa “sungkan”. Sementara itu, dari awal, kami mencoba memikirkan kembali esensi dari pernikahan itu sendiri, yang kami sadari pada intinya adalah tentang intimacy. Oleh karenanya, kami membatasi 100 undangan dengan total sekitar 150 tamu yang diharuskan RSVP/konfirmasi kehadiran. Selain karena alasan sebelumnya, pembatasan ini juga berguna untuk meminimalisir kemungkinan food-waste. Selain itu, jumlah tamu undangan harus diputuskan di awal karena sebagai penentu dalam mencari venue yang tepat.

2. Venue & Dekorasi

Kebetulan, kami memiliki mimpi yang sama, yaitu ingin melakukan resepsi di venue outdoor dengan pencahayaan alami. Selain pertimbangan estetika, kami memilih venue outdoor supaya dapat meminimalisir dekorasi. Pada umumnya, area outdoor sudah memiliki banyak elemen estetis dari alam. Dengan demikian, tidak perlu banyak menambahkan elemen dekorasi dan bisa sangat mengurangi sampah bunga yang akan dibuang setelah acara. Kami sendiri memilih venue dengan 30% indoor 70% outdoor karena, kembali, kami harus berkompromi dengan orang tua.

Selain itu, berkomunikasi dengan vendor sangat diperlukan agar mereka menggunakan properti-properti yang bisa mereka pakai secara berulang dan tidak terlalu banyak menggunakan bunga. Tujuan dari hal ini adalah agar tidak terlalu banyak menghasilkan sampah. Pernikahan minimalis di area outdoor tidak kalah indah, lho.

3. Catering

Kami sadar bahwa pasti akan ada food-waste di setiap acara pernikahan, kami berusaha untuk menemukan vendor yang bisa diajak berdiskusi tentang jumlah dan meng-custom menu. Beruntungnya, kami memiliki rekan yang kami inginkan. Selain jumlah paket yang bisa disesuaikan dengan jumlah tamu yang telah melalukan RSVP, kami juga bisa request untuk meniadakan air minum dalam kemasan. Seluruh minuman menggunakan glass jar dispenser, juga tidak ada peralatan makan plastik sekali pakai. Hal yang paling menyenangkan adalah, mereka mau meminjamkan reusable container untuk sisa makanan di akhir acara, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam plastik-plastik kecil.

Namun, bila teman-teman yang melakukan pernikahan di Surabaya kebingungan untuk mengelola sisa makanan pernikahan, bisa juga menghubungi Garda Pangan untuk kerja sama. Nantinya, mereka akan mendistribusikan makanan ke pihak yang lebih membutuhkan.

4. Undangan

Sebagai pelaku cegah-pilah-olah sampah, kami menemukan bahwa salah satu penyumbang plastik dari pesta pernikahan adalah plastik undangan. Bila dipikir kembali, plastik undangan adalah hal yang tidak begitu perlu dan pasti langsung dibuang oleh sang penerima. Untuk itu, kami mencoba untuk membuat undangan sendiri dengan tanpa amplop (untuk undangan yang dikirim keluar kota, kami terpaksa menggunakan paperbag).

Karena e-invitation dirasa belum cukup umum, kami pun harus mencari ide lain yang ramah lingkungan. Ide undangan tanpa amplop plastik ini cukup challenging, karena faktor takut kotor dan kelayakan untuk dibagikan kepada tamu. Setelah cukup pusing memikirkan alternatif pengganti amplop plastik, akhirnya kami memustuskan untuk menggunakan kain katun yang diikat dengan salah satu dari cara mengikat ala furoshiki. Kain tersebut dapat digunakan kembali sebagai handkerchief/sapu tangan pengganti tissue. Untuk kertas undangan bagian dalam, kami memilih kertas daur ulang yang memang sengaja tipis supaya mudah terurai. Mulai dari ide, desain hingga pembuatannya, kami berdua kerjakan sendiri dan kami senang sekali dengan hasilnya. Mungkin, bisa menjadi opsi untuk menghadirkan undangan yang berbeda.

5. Souvenir

Selain plastik undangan, plastik bungkus souvenir juga tidak kalah banyak (bahkan kadang plastik tebal atau mika, hiks). Untuk itu, kami pun sudah berniat untuk memberikan souvenir tanpa plastik, yaitu cutlery pouch yang dijahit sendiri berisi reusable straw. Melalui souvenir tersebut, kami berharap juga bisa menjadi kampanye yang tersirat untuk para undangan agar mulai beralih dan berhenti menggunakan sedotan plastik.

6. Baju

Baju pernikahan juga merupakan salah satu hal yang paling penting, terlebih bagi wanita yang tentu ingin merasa jadi ratu dalam satu hari yang paling istimewa. Sayangnya, banyak baju pengantin yang pada akhirnya berakhir di lemari karena tidak terlalu cocok untuk digunakan sehari-hari. Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan, yaitu sewa di persewaan baju pengantin atau reuse baju pengantin mama atau kerabat yang masih oke. Sementara itu, saya sendiri sudah punya dream dress sejak dahulu dan ingin beda. Oleh karenanya, saya mencoba mengkonsep sendiri baju pengantin saya yang kemudian disulap oleh designer adalan menjadi tiga pieces yang dapat digunakan terpisah. Baju ini, sedari awal, saya pesan agar sebisa mungkin menjadi baju yang nantinya bisa dengan mudah untuk digunakan kembali untuk acara-acara formal maupun kasual.

7. Seragam

Seragam keluarga, sesuatu yang sebetulnya tidak wajib dibagikan tapi terasa wajib bagi orang tua, juga berlaku untuk seragam pengiring pengantin (bridesmaid/groomsman) namun ada rasa ingin membagikan sebagai tanda terima kasih kepada teman terdekat yang telah banyak membantu selama ini. Secara umum, plastik selalu digunakan sebagai pembungkus saat membagikannya, untuk itu, kami menggunakan beberapa cara: membawa reusable bag berukuran besar ketika belanja kain seragam serta mengatakan ke pramuniaga bila seragam tidak perlu dibungkus satu persatu dengan plastik.

Sebagai gantinya, kami menggunakan tas kain yang bisa digunakan kembali. Dengan cara ini, tampilannya pun juga lebih cantik. Kami membebaskan desain baju dan menyarankan untuk membuat baju yang disuka supaya bisa digunakan kembali di acara-acara lain.

8. No Baloons and Confetti

Balon yang kita terbangkan ke udara, suatu hari nanti akan jatuh ke tempat yang tidak kita ketahui dan akan menjadi sampah yang tidak akan pernah terurai. Hal tersebut juga berlaku bagi confetti yang berbahan plastik. Untuk itu, saya memilih potongan bunga asli untuk lemparan karena tanaman akan lebih mudah terurai dan menyatu kembali dengan alam.

Bagaimanapun, tidak dapat dipungkiri kembali, bahwa pernikahan bukan hanya tentang dua orang saja, tetapi dua keluarga. Tidak harus sempurna, setidaknya, kita berusaha mengurangi kegiatan konsumsi dengan pilihan-pilihan yang kita bisa lakukan, tanpa mengurangi esensi dari pernikahan itu sendiri.

Mudah-mudahan beberapa poin menurut pengalaman kami bisa menjadi referensi untuk bagi teman-teman yang ingin mengurangi sampah yang dihasilkan dari pernikahannya. Sangat jauh dari sempurna dan pasti masih ada hal-hal yang berada di luar kendali, tapi mudah-mudahan tidak mengurungkan niat teman-teman yang punya pilihan dalam mengatur penikahannya ya!

Instagram: @ainihanifa

Website: www.ainihanifa.com

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Mengompos! Mudah banget!

4 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Pernah dengar istilah kompos? Apa yang langsung terbayang dibenak kalian? Mungkin ‘pertanian’, ‘sawah’, ‘petani’, ‘menanam’, ‘pupuk’ dan berbagai macam kata yang nggak cocok untuk kita yang hidup di daerah urban, punya lahan sempit, dan susah menemukan tanah. Saya tidak bisa menyalahkan kalian. Tapi boleh nggak saya kasih tahu sebuah fakta, bahwa kompos berperan besar untuk menjamin keberlangsungan hidup kalian?

Pada dasarnya, kompos adalah hasil penguraian segala sisa organik yang kita hasilkan. Ketika diuraikan dengan baik, kompos akan berfungsi menyuburkan tanah. Kalau tanahnya subur, tanaman pun tumbuh subur. Jadi, dengan melakukan pengomposan, jelas dong supply bahan makanan kita akan terjaga. Sekalipun kalian termasuk karnivora, di satu titik kalian akan menemukan bahwa makanan dari yang kalian makan berasal dari tanaman yang tumbuh di tanah.

Selanjutnya, kalian mungkin akan bilang ke saya bahwa kalian terlalu sibuk untuk mengompos. It’s okay, kok. Nggak akan ada yang bisa menghakimi kesibukan kalian. Hanya, kalau boleh saya sarankan, pastikan bahwa sisa organik yang kalian hasilkan, dipisahkan dan diserahkan pada orang/petugas/lembaga yang bisa mengelolanya dengan baik. Karena, kalau sisa organik tersebut dicampur jadi satu dengan sampah yang tidak bisa membusuk lalu dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir/Landfill), itu sama saja kalian menciptakan masalah baru.

Coba bayangkan, saat kalian mencampur sisa sayur dari kalian dengan popok bayi, batu baterei, lampu, baju bekas dan mengirimnya ke TPA. Apa yang akan terjadi? Gunungan berbagai macam barang di TPA yang sangat miskin oksigen, membuat pembusukan sisa sayur tersebut menghasilkan Gas Metan. FYI, gas Metan (CH4) adalah salah satu kontributor bertambah panasnya bumi kita tercinta. Selain itu, air lindi yang dihasilkan dari TPA sudah pasti mengandung lebih banyak logam berat. Padahal, kalau kualitasnya baik, air lindi yang matang bisa dijadikan pupuk cair lho.

Saya mulai aktif mengompos sejak setahunan yang lalu. Saya tak bisa bilang bahwa itu adalah pengalaman yang mulus setiap saat, tapi saya belajar banyak hal. Material dan cara yang cocok untuk saya, saya terus lakukan. Yang tak cocok, mau tak mau jadi sebatas eksperimen saja.

Saya telah bertemu banyak orang yang mengompos, juga membaca berbagai pengalaman dan literatur terkait pengomposan. Cara yang dipakai setiap orang yang saya temui tersebut selalu mengandung perbedaan, mulai dari alat, bahan, sampai metode. Pada akhirnya, saya bisa menyimpulkan bahwa mengompos adalah pengalaman yang personal. Tidak ada yang persis sama. Karena itu, jika kalian termasuk pemula dalam hal mengompos, hal pertama yang bisa saya sarankan adalah : JANGAN TAKUT! COBA SAJA! Lama kelamaan kalian akan menemukan sendiri cara pengomposan yang cocok dengan kalian.

Nah kalau kalian sudah merasa berani mencoba dan siap berpetualang, silakan dilanjutkan membaca artikel ini ;).

MEMBUAT STARTER

Dari pengalaman setahun terakhir ini, saya bisa menyimpulkan bahwa untuk skala rumah tangga (seperti yang saya lakukan di rumah), membuat starter komposter sangatlah sederhana. Saya mencoba menuangkannya dalam skema seperti di bawah ini.

Keterangan tambahan:
*Bahan organik hijau adalah bahan yang masih segar/kaya nitrogen.
Contoh: kulit pepaya, tangkai bayam, kulit wortel
*Bahan organik coklat adalah bahan yang sudah kering/kaya karbon.
Contoh. daun kering, jerami, kertas

Biarkan starter ini tertutup rapat selama 4 hari. Tujuan pembuatan starter adalah menciptakan lingkungan hidup bagi mikroorganisme pengurai sampah organik kita. Tanda‐tanda starter nya berhasil antara lain: hangat, penutupnya berembun, zat organik yang kita masukkan sebelumnya mulai menghitam.

PERLAKUAN HARIAN

Setelah starter dibuat, komposter bisa diisi dengan sisa organik harian. Aduk sampah yang baru ditambahkan dengan isi komposter yang sudah ada sebelumnya. Selain bertujuan agar sampah yang baru lebih cepat terurai, pengadukan juga membuat lebih banyak oksigen menyusup ke dalam tumpukan dan mengurangi potensi terjadinya gas metan.

Yang perlu diperhatikan saat membuang sisa organik baru ke dalam komposter adalah perhatikan keadaan komposter. Jika tampak terlalu becek (yang bisa mengundang belatung), tambahkan saja sisa organik kering kedalamnya. Jika terlalu kering, maka tambahkan bioaktivator.

SAAT PANEN

Saat komposter sudah penuh, biarkan tidak diisi selama 1‐2 minggu. Setelah itu, angin‐anginkan di tempat terbuka sebelum digunakan untuk memupuk tanaman.

TENTANG WADAH

Saya sering mendapat pertanyaan tentang wadah yang bisa dipakai untuk pengomposan. Selama wadah itu tidak berpengaruh terhadap kualitas kompos yang kita hasilkan, segala macam bentuk wadah bisa digunakan.

Di atas, saya mencoba mengumpulkan berbagai ide kreatif tentang wadah yang bisa digunakan untuk pengomposan. Saya yakin kalian bisa lebih kreatif lagi. Usahakan tidak perlu membeli wadah baru, gunakan saja apa yang sudah ada. Di rumah, untuk komposter saya memanfaatkan ember cat yang sudah berumur puluhan tahun (plastik memang awet!)

Udah kelihatan kan kalau mengompos itu gampang? 😉

Selamat Mengompos! Selamat mengalami kebahagiaan yang meletup‐letup ketika tahu petikan daun bayam kalian hilang di dalam komposter di bawah sana! 😉

Untuk ringkasan artikel ini: silakan unduh gambar di bawah ini.

Instagram: @storyforel
Website: http://storyforel.blogspot.com/

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Fenomena di bulan Ramadhan dan bagaimana mencegahnya

3 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Apakah puasa Ramadhan identik juga dengan puasa dari produksi sampah? Sayangnya, tidak. Malahan ada banyak fenomena yang terjadi pada saat bulan Ramadhan.

  • Pemakaian kresek meningkat
  • Takjil dalam kemasan sekali pakai yang meningkat
  • Adanya sisa konsumsi pondok Ramadhan
  • Adanya sisa sampah sholat eid
  • Sampah naik sekitar 20% pada bulan Ramadhan
  • 500 ton makanan terbuang selama Ramadhan
  • Sampah Bandung meningkat 110 ton per hari

Sedangkan pada hakikatnya, Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia dan waktunya kita semua berlomba-lomba dalam kebaikan. Jangan sampai Ramadhan berlalu tanpa kita memiliki target. Selain target dalam menjalankan ibadah, target berminim sampah bisa menjadi salah satu hal baik yang bisa kita mulai.

Yuk kita jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk lebih berkesadaran dalam bertindak, termasuk konsumsi dan menyampah.

Seberapa daruratnya kita untuk mengambil peran?

• Tempat Pembuangan Akhir di berbagai kota sudah melebihi kapasitas. Di Jakarta, Bantar Gebang sudah tidak akan lagi bisa menampung sampah di tahun 2020.
• Dua hari sampah di Jakarta adalah sebesar dan setinggi candi Borobudur
• Indonesia penyumbang sampah plastik no 2 di dunia (Jambeck, 2015)
• Indonesia termasuk 5 besar penyumbang sampah makanan

Bagaimana cara mudah untuk memulai? 

1.Ganti tas kresek dengan tas kain milik kita sendiri. Kenapa? Di Indonesia 9,85 miliar kantong kresek dibuang dalam 1 tahun menjadi sampah. Kresek itu akan berakhir di laut dan di Tempat Pembuangan Akhir yang sangat bahaya untuk dunia kita. 

Say Goodbye kepada plastik kresek

2. Katakan tidak pada sedotan. Kenapa? 500 juta sedotan plastik setiap hari dibuang setelah 1x pakai. 
Ganti dengan sedotan bambu, stainless, kaca atau silikon

Ganti sedotan plastik dengan sedotan ramah lingkungan

3. Habiskan makananmu. Kenapa? Setiap 1 orang Indonesia menyisakan sebutir nasi, maka akan ada 4980 Kg nasi terbuang setiap hari.

Habiskan makananmu

4. Bawa botol sendiri. Kenapa? Konsumsi air minum hanya dalam beberapa menit tapi saat botol AMDK tersebut dibuang, makan botol plastik itu tidak akan terurai hingga ratusan tahun (200-450 tahun)

Bawa botolmu sendiri

5. Makan makanan sehat dan hindari makanan sachet atau pre-packed. Kenapa? Sachet adalah plastik berlapis metalik yang terdiri dari 2 lapisan dan sangat sulit didaur ulang jika menjadi sampah.

 

Jika kalian adalah panitia atau pengunjung acara buka puasa, ta’jil, pondok ramadhan, sholat eid, kalian bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk terhindar dari sampah yang sulit dipertanggungjawabkan

  • Selalu bawa wadah sendiri saat beli takjil. Jangan pilih takjil yang sudah siap kemas.
  • Beralih dari nasi kotak atau bungkus ke prasmanan atau tiap peserta membawa menu berbeda yang minim sampah
  • Siapkan air isi ulang untuk berbuka, tajil tanpa sampah, sediakan tempat sampah terpilah
  • Selalu bawa tas kain
  • Carpool dengan teman-teman atau naik transportasi umum
  • Siapkan pemilahan sampah di tempat acara
  • Beri pesan-pesan hijau dimana-mana (yang bisa digunakan kembali)
  • Saat puasa memang sangat lapar, tapi ambil makanan secukupnya untuk menghindari potensi mubazir. Saat memang terpaksa sekali tidak habis, bawa pulang dengan menggunakan kontainer sendiri.

Selamat berlomba-lomba mengerjakan kebaikan ya!

Ohya disini bisa didownload modul dari @ecodeen.id dan dari @dkwardhani mengenai Ramadhan minim sampah beserta hadits-hadits yang melatarbelakangi.

Ramadhan Hijau dan Minim Sampah

Modul #1 Islam dan Lingkungan

Modul #2 Tips Takjil Minim Sampah

Sumber: DK Wardhani, @ecodeen.id

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Recent Posts

  • Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  • Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
  • Manfaat Kompos Untuk Tanaman
  • Apakah Peraturan Pelarangan Thrifting Import Sudah Tepat?
  • Zero Waste Dari Sudut Pandang Agama Islam

Recent Comments

  1. Dang k'y binance on Apa itu Jejak Karbon?
  2. skapa ett binance-konto on Tips Zero Waste Pet – Kucing Peliharaan
  3. BLACK SEO LINKS, BACKLINKS, KONTOL FOR MASS BACKLINKING – TELEGRAM @SEO_LINK on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  4. xnxx.com on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron
  5. xnxx.com on Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Archives

  • July 2023
  • April 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • September 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018

Categories

  • Easy Swap
  • Event Zerowaste Indonesia
  • Food Waste
  • Guest Blogger
  • Knowledge
  • Manajemen Sampah
  • Minim Sampah di Kantor
  • Minim Sampah di Kost
  • Minim Sampah Rumah Tangga
  • Siaran Pers
  • Uncategorized
  • Zero Waste Bathroom and Cleaning
  • Zero Waste Business
  • Zero Waste Fashion
  • Zero Waste for Beginners
  • Zero Waste Health and Beauty
  • Zero Waste Holiday
  • Zero waste Lifestyle
  • Zero Waste Mom
  • Zero Waste Pep Talk
  • Zero Waste Pet
  • Zero Waste Recipes
  • Zero Waste Thoughts
  • Zero Waste Wedding
  • Zerowaste

Ayo bergabung bersama kami

Jadilah yang pertama mengetahui update komunitas kami termasuk penawaran khusus dari shop kami!

Bergabung Sekarang

Zero Waste Indonesia adalah ONE-STOP-SOLUTION platform untuk gaya hidup zero waste. Saatnya untuk memulai sekarang!

Produk Zero Waste

  • Shop
  • 12 Best seller products
  • Frequently Asked Question (FAQ)
  • Konfirmasi Pembayaran
  • Product wish (Request)
  • Syarat dan Ketentuan

Zero Waste Collab

  • Kontak
  • Collaboration
  • Speaker
  • Be a contributor
  • Recruitment

Global Food Waste Counter

  • Home
  • Tentang Kami
  • Articles
  • Contact

© 2025 Zero Waste Indonesia.

All rights reserved. Jasa Pembuatan Website oleh Agensi Digital Marketing Whello

Zerowaste Indonesia uses functional cookies and cookies for the management of web statistics, advertisements and social media. By using our website you agree to these cookies and similar techniquesOkPrivacy policy