Yogyakarta, Juli 2019. Setelah sukses mengawali kampanye #TukarBaju yang pertama dua bulan yang lalu di kota pelajar ini maka pada Minggu, 21 Juli 2019 Komunitas Zero Waste Indonesia (@zerowaste.id_official, ZWID) akan mengadakan #TukarBaju yang kedua di tempat yang sama Antologi Collaboractive Space. Isu ketersediaan air bersih, pencemaran sungai, dan polusi air tanpa disangka erat kaitannya dengan industri fesyen sehingga ZWID melibatkan pegiat bisnis mode, Kain Indonesia dan Semilir yang menggunakan pewarna pakaian berbahan dasar alami untuk berbagi cerita tentang bagaimana upaya mereka dalam berbisnis tanpa mencemari lingkungan di sesi Lesehan Santai pada rangkaian aktifitas #TukarBaju ini.
“#TukarBaju kali ini kami buat lebih dalam lagi edukasinya, kalau yang pertama hanya ada sharing session, untuk 21 Juli nanti kami undang khalayak ramai untuk terjun langsung dalam proses workshop Ecoprint, sebuah metode untuk mewarnai pakaian secara alami dengan yang tidak membahayakan alam, agar masyarakat mendapatkan informasi yang lebih lengkap akan berbagai teknik pewarnaan kain dan berupaya mengedepankan pilihan yang lebih bersahabat dengan lingkungan”, ungkap Maurilla Imron, pendiri Komunitas Zero Waste Indonesia.
Fesyen yang berkelanjutan (sustainable fashion) belum begitu awam terdengar di masyarakat. Dimana maknanya berupa praktik dalam fesyen yang mengedepankan nilai-nilai dari berbagai pihak yang terlibat didalamnya, yakni manusia dan lingkungan. Bagaimana agar fesyen apapun bentuknya baik berupa gaya hidup pribadi hingga dalam ranah bisnis selayaknya memakmurkan dan meningggalkan kerugian seminim mungkin.
“Secara global, hinggal 50.000 ton pewarna kain kimia dibuang ke sungai tanpa pengolahan. Data secara nasional belum diketahui secara pasti, semoga dengan adanya kampanye ini, tidak hanya aktifitas #TukaBaju yang menyenangkan untuk diikuti kegiatannya namun pesan besar kami agar dapat membuka mata banyak pihak untuk peduli dan mengambil aksi lebih untuk berkontribusi menanggulangi jenis sampah lain yang kita tidak sadar hasilkan setiap harinya, melekat pada tubuh kita, yakni pakaian, ungkap Amanda Zahra Marsono selaku PR & Project Manager Zero Waste Indonesia ketika harapannya dari kampanye #TukarBaju.
Tren industri fesyen erat hubungannya dengan berbagai pihak, mulai dari proses bahan baku, produksi, buruh pekerja hingga sampai ke tangan konsumen. Pada praktiknya kebanyakan, proses pembuatan bahan baku tekstil dan pewarnaan yang menggunakan unsur kimia seperti pestida yang berbahaya bagi lingkungan, air yang tercemar, lalu upah yang rendah karena diproduksi massal oleh buruh pekerja di negara dunia ke-tiga. Hal-hal seperti ini memaparkan secara jelas bahwa sesungguhnya industri fesyen harus lebih beretika dan berkesadaran, karena pada hakikatnya harus memakmurkan dan tidak merugikan semua pihak yang terlibat didalamnya, baik manusia ataupun lingkungan.
Bertukar baju bisa dijadikan pilihan gaya hidup bahwa untuk berbusana dan mendapatkan penampilan baru tanpa mengharuskan setiap individu untuk membeli pakaian baru. “Impian Zero Waste Indonesia adalah menjadi wirausaha sosial dan memiliki toko fisik permanen #TukarBaju yang tidak hanya mengakomodasi kebutuhan ini namun juga mempunyai dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Kami percaya dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat serta kekuatan kolaborasi, toko permanen ini akan siap beroperasi di akhir tahun 2019. Semoga impian kami ini dapat diwujudkan segera dan kontribusi dari berbagai lapisan masyarakat tentunya akan kami hargai sekali,” tutup Amanda.
TENTANG ZERO WASTE INDONESIA
Zero Waste Indonesia (ZWID) adalah sebuah komunitas dan advokasi berbasis online pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2018 dengan tujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup zero waste (nol sampah). Zero waste lifestyle (gaya hidup nol sampah) adalah sebuah gaya hidup untuk meminimalisasi produksi sampah yang dihasilkan masing-masing individu yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. ZWID memiliki 3 visi (3Si): informasi, edukasi, dan kolaborasi. Visi kolaborasi untuk menyasar pada misi kami yaitu berjalannya elemen 4 sinergi ini dengan baik: masyarakat, media, pemerintah, dan pelaku industri. Kolaborasi adalah kunci penting dalam komunitas ini. Permasalahan sampah akan lebih mudah ditangani jika seluruh pihak bekerja sama untuk mewujudkan visi ini.
Jumlah pengikut setia ZWID telah mencapai lebih dari 50.200 lebih followers pada akun sosial media, Instagram @zerowaste.id_official. Informasi lebih lengkap tentang gaya hidup zero waste juga bisa di akses pada website www.zerowaste.id dengan berbagai fitur seperti blog, tips, peta minim sampah, juga sebagai toko online yang menyediakan benda-benda esensial penunjang gaya hidup nol sampah.