Apakah kamu pernah melihat sebuah produk yang menyatakan bahwa produk tersebut ramah lingkungan? Biasanya akan didukung dengan tulisan “sustainable”, “biodegradable” atau “recyclable”.
Tahukah kamu bahwa simbol seperti recycle itu bukan berarti dia sudah pasti akan direcycle – karena jika tidak kita pilah dan kita buang tempat sampah dia tidak akan terdaur ulang secara otomatis. Hakikatnya supplier dan produsen tersebut bertanggung jawab kepada sampah dari produk mereka, tapi nyatanya itu belum terjadi.
Tanpa kita ketahui, produk-produk yang berlabel ramah lingkungan tersebut masih berpotensi merusak lingkungan. Tindakan seperti ini bisa kita sebut sebagai “greenwashing”
Apa itu Greewashing?
Greenwashing adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk klaim ramah lingkungan dalam mengurangi dampak lingkungan daripada perusahaan itu sendiri.
Banyak perusahaan yang melakukan strategi greenwashing dalam bentuk iklan, promosi, atau event yang bertemakan pelestarian lingkungan. Melalui citra penghijauan ini diharapkan konsumen memiliki pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan tersebut dibandingkan produk lain di sektor yang sama, sehingga perusahaan tersebut mengalami peningkatan profit.
Artinya di balik meningkatkan profit tersebut, terjadi peningkatan permintaan yang merusak lingkungan. Apakah perusahaan greenwashing ada di Indonesia? Tentu.
Maka dari itu, kamu harus lebih berhati-hati ketika menggunakan sebuah produk. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan misalnya mengenai sebuah produk dengan melakukan browsing di internet. Atau bertanya secara langsung ke pemilik bisnis (penjual) mengenai produk yang mereka tawarkan, misalnya bahan dasar yang digunakan, proses produksi, hingga proses pengemasan sebelum dijual. Tetapi tetap mengutamakan etika yang baik ya.
Contoh Greenwashing
Sebuah perusahaan minuman dengan kemasan botol plastik yang menyatakan telah mengumpulkan sampah plastik yang dihasilkan setiap tahunnya untuk di daur ulang.
Meski terdengar sebagai langkah besar untuk mengurangi sampah, namun masih banyak botol plastik tersebut berserakan? belum lagi yang akhirnya menumpuk di TPA dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai.
Ciri-Ciri Greenwashing
Agar terhindar dari produk greenwashing, kamu juga perlu mengenal ciri-ciri greenwashing itu sendiri. Ada 10 ciri greenwashing yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Tinggal buka artikel dan belajar kembali ya.
Akibat yang Ditimbulkan Greenwashing
Selain ciri, kamu juga perlu mengetahui akibat atau dampak yang timbul dari sebuah produk greenwashing.
A. Bagi Konsumen
Bagi seorang konsumen, kalian akan membayar sebuah produk yang mungkin akan membahayakan diri kalian sendiri dan lingkungan di tempat kalian tinggal.
Bisa saja produk tersebut mengklaim sebagai produk yang alami atau organik. Ternyata mereka menggunakan bahan kimia berbahaya yang tidak mereka sampaikan kepada konsumen.
B. Bagi Lingkungan
Greenwashing juga menjadi ancaman besar bagi lingkungan karena sifatnya manipulatif yang dapat menyebabkan stagnasi produk dan bahan yang berbahaya bagi lingkungan.
Biasanya perusahaan tidak peduli dengan konsekuensi penggunaan greenwashing karena mereka hanya mencari keuntungan dan pendapatan.
Lalu..apa yang bisa saya lakukan?
Langkah mudah yang bisa kamu lakukan yaitu selalu mencari tahu dan selalu kritis terhadap produk yang akan kamu beli atau konsumsi. Selain itu kamu juga bisa memberitahu kepada orang-orang di lingkungan kamu mengenai greenwashing. Semakin banyak yang mengenalnya, semakin banyak orang lebih kritis dalam memilih produk.
Greenwashing itu semua tentang pengalihan, menunjukkan satu hal untuk mengalihkan perhatian kamu dari apa yang sebenarnya terjadi. Sharing is caring!
Semoga bermanfaat.