Topik ini adalah Hot Topic yang sering dibicarakan dan ditanyakan karena banyak yang meragukan kemungkinannya. Travelling terlalu identik dengan segalanya yang praktis, sedangkan praktis berhubungan erat dengan plastik sekali pakai. Salah satu contoh nyata yang membuat ini terlihat mungkin adalah mbak Pieta dari Zero Waste Adventure, mudah-mudahan bisa berkesempatan untuk mengajak kolaborasi di Zero Waste Pep Talk. Pieta mulai berusaha menerapkan gaya hidup zero waste sejak tahun 2012 dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat ia berpetualang mendaki gunung. Iya nggak salah denger, mendaki gunung!
Dan setelah dipikir-pikir, saat mendaki gunung aja bisa tidak menghasilkan sampah, apalagi travelling konvensional. Pasti ada caranya untuk berminim sampah.
Berikut adalah cara-cara mudah yang bisa diterapkan saat kita travelling. Intinya sih penuh persiapan, tapi nggak usah takut karena it’s very doable. But it’s not about perfection, tapi tentang membuat pilihan yang lebih baik
Paperless
Sebisa mungkin hindari tiket kertas, brosur, dan barang-barang lainnya yang digunakan hanya sekali kemudian dibuang. Saat terbang, kita bisa download tiket pesawat dalam bentuk PDF sebagai pengganti print kertas. Kalau kita travel light dan nggak perlu melewati check in, kita bisa spare stickers dan tags yang biasanya di-attach di luggage. Simpan informasi penting, petunjuk arah, dan peta di handphone kalian. Paper is soo last year 🙂 Jika kita tahu akan melakukan perjalanan ke lokasi internasional yang dimana data kita nggak bisa dipakai, kita bisa ke google maps dan save it supaya bisa diaksess offline. Selain google maps banyak juga kok aplikasi-aplikasi online yang memungkinkan untuk offline gps.
Bawa reusable kit
Nggak hanya bicara soal travelling, tapi yang namanya zero waste adalah mengenai persiapan. Basic “zero waste kit” bisa membuat kita terhindar dari situasi-situasi yang memaksa kita membuat sampah. Reusable Kit ini adalah reusable bag yang bisa dilipet kecil, small container, tumbler dan/atau reusable coffee cup, utensils (sendok garpu), dan saputangan. Beberapa items ini nggak makan banyak tempat dan sangat praktis terutama saat kita memang berkomitmen untuk mengurangi sampah. Literally, in any case of situations. Stasher bag atau kantong silikon bisa juga dimanfaatkan untuk dibawa-bawa. Stasher bag ini bisa jadi container ataupun kantong yang terbuat dari silikon dan bisa dibawa kemana-mana. Sayangnya masih belum mudah ditemukan di Indonesia.
Bawa makanan sendiri
Bandara bukan tempat mudah untuk mencari makanan apalagi makanan yang zero waste friendly. Saya sudah terselamatkan berkali-kali dengan membawa makanan sendiri dari rumah. Dengan itu, kita nggak akan berakhir dengan sedotan plastik, sendok garpu plastik, wrappers. Beberapa contoh mudah adalah sandwich, homemade cookies, energy bites, pisang, jeruk, lemper. Kalau yang kering-kering bisa diwadahin sapu tangan, karena mudah dilipet lagi dan tinggal dicuci saat sampai bahkan digunakan kembali kalau makanannya macam cookies atau kacang-kacangan. Asal nggak basah 🙂 Untuk bisa digunakan membungkus makanan-makanan yang partikel kecil, sapu tangannya bisa dibentuk furoshiki. Jadi digulung kemudian ditali. Semoga bisa membayangkan yaaa.. karena susah mencari contoh gambar.
For more
- Kacang-kacangan, bisa dimix dengan dried fruits, coklat dan buah-buahan yummmm
- Crackers atau pretzels
- Dried Fruits
- Chocolate
- Carrot Sticks, cucumber, humus
Bawa toiletries sendiri
Travel toiletries yang di hotel-hotel itu gemesin tapi selain kita nggak tau ingredientsnya, plastik kecil-kecil itu juga bahaya untuk lingkungan. Karena biasanya hanya digunakan sekali saja kemudian dibuang. Dan karena biasanya kita juga nggak selalu habiskan produknya yang berarti nggak cuma plastik botolnya yang dibuang, tapi juga isinya yang end up di landfill. Dengan membawa toiletries sendiri dari rumah kita jadi nggak tergoda untuk membuka plastik-plastik kecil cute itu. Oya dan jangan lupa bawa ke cabin yahh supaya nggak perlu beli atau nggak perlu mengambil free stuff dari airlines yang penuh dengan plastik itu 🙂
Water Bottle
Nah ini juga salah satu yang MUST! Very small effort tapi bisa save banyak banget botol air mineral plastik. Kalau perlu seorang bawa 2 biji. Tapi jangan lupa dikosongin sebelum boarding ya.. Kemudian bisa diisi kembali deh saat mau naik ke pesawat. Dengan botol ini kita juga bisa menolak air minum mineral plastik yang biasanya diberi petugas di dalam pesawat. Hampir semua airport punya dispenser atau water fountain yang bisa digunakan. Selain baik untuk lingkungan juga hemat dan bisa simpen uang. Di atas pesawat bisa juga minta tolong pramugari(a) untuk merefill botolmu.
Bawa earphone sendiri
Nah! Ini salah satunya sumber plastik dan sampah dari pesawat. Yaitu earphone gratis yang dibagikan saat perjalanan panjang. Earphone sendiri kita yang biasa itu juga bisa berfungsi dengan baik kok. Nggak perlu membuka semua free kit yang diberikan di dalam pesawat. Your earphone will work just fine.
Hiburan
Salah satu hiburan selain download musik atau video adalah buku. Download buku elektronik untuk menjadi teman perjalanan kita. Nggak perlu buku fisik, tapi e-book sudah sangatlah cukup. Kita jadi bisa jalan-jalan tanpa beban. Buku ini bukan hanya untuk teman perjalanan di pesawat tapi juga perjalanan di manapun.
Selektif dalam memilih tempat makan
Salah satu hal yang pasti dilakukan saat traveling adalah mencoba kuliner setempat. Tapi tanpa kita sadar, kita jadi nyampah, karena kita pengennya praktis. Nah, makanlah ditempat atau pilih makan di restoran dengan makanan yang tidak beralas kertas atau plastik. Ada juga kok street food yang dijual tanpa kemasan, disitu container dan mason jar kita bisa come in handy.
Kumpulkan sampahmu untuk direcycle
Meskipun ini artinya kita masih menciptakan limbah dan goal utama adalah mengurangi, bukan mendaur ulang, jika kita memiliki sampah plastik yang memerlukan pembuangan, simpan dan kumpulkanlah untuk kemudian diletakkan/dibuang di tempat yang seharusnya. Dengan sedikit usaha dan kesabaran, kita bisa melakukan semampu kita untuk mengurangi sampah yang berakhir di landfill.