Astri Puji Lestari atau yang akrab disapa Atit adalah wanita ramah yang senang berbagi ilmu dan sangat inspiratif dalam menjalani hidup minim sampah. Bagi kalian yang sudah atau baru akan memulai hidup zero waste, pasti tidak asing dengan namanya. Atit memiliki Instagram (@atiit) dengan followers yang meningkat secara konstan tiap harinya. Di tengah kesibukannya, Atit juga punya blog yang rajin diisi dengan berbagai macam topik seputar kehidupan sehari-hari nya juga apa yang dia pikirkan terkait hidup yang sustainable dari hari ke hari. Atit juga menjadi kontributor tetap di lifestyle website, Living Loving.
Di suatu siang, salah satu dari kami di zerowaste.id menemuinya di suatu Café organic pilihan Atit di Jakarta Selatan. Dengan semakin berkembangnya konsep zero waste di Indonesia, blog dan instagramnya sudah sering dijadikan referensi terlebih untuk yang hidup di kota besar seperti Jabodetabek dan Bandung dimana tingkat konsumerisme-nya yang sangat tinggi. Tapi, dengan banyaknya berbagai pilihan hidup, memulai dari diri sendiri adalah sebuah pilihan yang bisa kita kontrol dan kita jalani. Yap, because Sustainability starts with you.
Yang sudah mengikuti Atit dan baca tulisan-tulisannya, pasti selalu terinspirasi dengan banyaknya ide-ide Atit dalam menjaga rumahnya tetap terorganisir dan pada akhirnya minim sampah. Ternyata wanita murah senyum ini memiliki background arsitek juga. Nggak heran jika rumahnya selalu kece dan super organized juga bisa memaksimalkan lahan rumah.
Atit sudah menjalani kehidupan ini beberapa tahun belakangan. Beberapa kali dia juga didapuk menjadi mentor di beberapa kuliah whatsapp di kalangan ibu-ibu muda di area-area di Indonesia. Juga menjadi pembicara di beberapa event-event green di Jakarta.
Kami beruntung bisa bertemu Atit secara langsung. Pep talk with zero waster ini bertujuan untuk mengulik para pelaku zero waste yang sudah melangkah jauh didepan dan bisa dibilang berhasil untuk hidup minim sampah. Yang kemudian tujuannya untuk share ke kalian-kalian pembaca agar memotivasi dan semakin semangat.
Penasaran pengen tau apa yang membuat Atit memilih hidup minim sampah dan bagaimana hidup yang lebih sustainable merubah hidup Atit dan lingkungan sekitarnya? Mari langsung kita ulik dari 5 pertanyaan di bawah ini!
Kenapa sih isu ini penting untuk Atit and why you finally decided to live in more consciously sustainable?
Karena ego sentrisku. Aku besar di kota Bandung dimana ada orang tua dan asisten rumah tangga yang bantu kehidupan aku. Begitu aku pindah ke Jakarta untuk hidup yang lebih mandiri, disitulah aku berusaha mencari pola hidup yang bisa mempermudah hidupku. Awal hidup mandiri jauh dari keluarga di Bandung aku ngerasa semakin banyak nyampah tapi buat aku tersadar untuk semakin bertanggung jawab untuk kurangin sampah. Dari situ aku berusaha mencari banyak tau dan randomly cek Tedx dan Pechakucha yang mengantarkan aku ke The Minimalist. Dari situ aku coba rubah pola pikir untuk hidup minim sampah dan step pertama adalah kenalan sama nafsu. Yap, nafsu diri sendiri salah satunya untuk merasa cukup. Selain itu, dari kecil aku memang tertarik isu lingkungan.
What are you enjoying the most?
What I am enjoying the most is actually unlocked my value. Dari pola hidup ini aku jadi mendapat banyak pengalaman – pengalaman baru dan rasanya lebih sesuai dengan tujuan hidupku. Aku juga jadi banyak belajar nutrisi juga dan seneng bisa terus belajar hal baru dari perjalanan minim sampah ini.
How did you find your passion from architecture to sustainability?
Menjalani sesuatu dengan passion itu nggak pernah salah karena pakai hati dan ikhlas. Pada akhirnya nanti akan menemukan passion-passion lain seperti minimalism yang juga berelasi dengan low impact dan sustainabality.
What are you hoping to achieve? Mimpi yang ingin dicapai dari ini?
Aku pengen hidup yang bisa ada manfaat nya untuk orang lain. Karena orang yang paling baik kan yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan aku mau bermanfaat tanpa terkesan menggurui. Aku bersyukur bisa dapet kesempatan sharing sama banyak orang yang tertarik juga menjalani hidup yang lebih sustainable ini.
Selain itu, kebetulan kami belum dikarunai anak, Tuhan kasih rejeki-rejeki lewat hal lainnya. Saat ini aku dikasih waktu untuk banyak belajar dan mempersiapkan diri untuk jadi Ibu yang baik dan bisa memberikan contoh pola hidup yang baik untuk anak.
What will you do after this, Atit?
Banyak nih. Salah satu nya nulis buku.
Any tips how we start sustainable living?
Mulai sedikit demi sedikit dan dari sekarang. Dari kecil, aku dididik bukan dipersiapkan jadi pemenang tapi untuk jadi pelajar dan terus belajar. Jadi, jangan takut gagal karena khawatir tidak menerapkan pola minim sampah dengan sempurna. Do your trial and error.
Diskusi singkat dan menyenangkan itu dipenuhi canda tawa dan pastinya memotivasi untuk hidup semakin minim sampah. Dan semoga tulisan ini menginspirasi kalian untuk memulai dan sedikit demi sedikit hidup review kebutuhan dan mengurangi sampah. Karena hidup minim sampah adalah sebuah perjalanan.
Interviewed by: Kirana Agustina
Written by: Kirana dan Maurilla
“Every single change begins with one step of each person who believe in what they do”