Skip to content
Zero Waste Indonesia
  • Tentang Zero Waste
    • Tentang Zero Waste Indonesia
    • Team Kami
  • Zero Waste Articles
  • Contact
Masuk
Daftar Sekarang
Masuk
Daftar Sekarang
Zero Waste Indonesia/Knowledge/Zero Waste dan Covid-19

Zero Waste dan Covid-19

4 min read

Bagikan artikel ini

  • Icon Whatsapp

Hingga saat ini, dunia masih diresahkan dengan adanya virus yang terus mewabah, yakni Virus Corona (COVID-19). Berbagai upaya untuk memutus rantai penularan, mulai dari penyusunan protokol kesehatan, upaya pengembangan vaksin dan obat, hingga bantuan untuk masyarakat terdampak virus. Tapi saat ini, bumi masih belum dapat terbebaskan dari pagebluk tersebut.

Virus corona tidak hanya memberikan dampak pada kesehatan tubuh kita. Tetapi juga menimbulkan dampak terhadap sosial dan lingkungan. Contohnya akibat penggunaan masker sekali pakai, limbah medis, hingga dampak COVID-19 terhadap pemulung yang mengumpulkan sampah. Berikut beberapa pertanyaan seputar COVID-19 dan lingkungan.

Bagaimana Dampak COVID-19 Terhadap Produk Pakai Guna Ulang (Reusable)?

Mulai banyak penjual yang memberlakukan program Bring Your Own (BYO). Dimana tujuannya untuk mengurangi polusi plastik (kemasan sekali pakai) yang menjadi masalah lingkungan yang sangat besar.

Bahan plastik dan kemasan sekali yang dikira banyak orang adalah paling higienis, malah sebetulnya adalah material dimana virus dapat hidup paling lama. Yang teraman dan terbaik adalah hal yang dapat kita kontrol dan kita cuci sendiri yaitu peralatan reusable dari rumah.

Bagaimana COVID-19 Mempengaruhi pengumpulan dan daur Ulang?

Beberapa kota telah memberlakukan pengumpulan dan daur ulang sampah. Hal ini disebabkan oleh kapasitas sampah yang terus bertambah (terutama sampah masker sekali pakai), serta kekhawatiran terhadap kesehatan para pekerja yang mengumpulkan sampah, mereka berpotensi terpapar virus.

Misalnya menyediakan tempat sampah khusus penampungan sampah masker yang sudah diberlakukan di beberapa daerah di Indonesia.

tempat pemilah sampah terpisah

Source: Pikiran Rakyat

Pada gambar diatas, bisa kalian lihat seseorang yang ingin membuang sampah masker dianjurkan untuk membuangnya ke tempat sampah khusus B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Jika kalian juga ingin membuang masker sekali pakai, buanglah pada tempat sampah khusus B3.

Apakah Insinerasi diperlukan untuk Mengolah Limbah Selama Pandemi?

Insinerasi atau pembakaran sampah menjadi praktik yang salah untuk menghancurkan jumlah sampah, termasuk dimasa pandemik yang tengah terjadi saat ini.

Asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran sampah menghasilkan hidrokarbon benzopirena. Gas tersebut lebih berbahaya daripada asap rokok karena bisa meningkatkan risiko infeksi paru-paru, asma, dan bronkitis. Sampah plastik yang dibakar juga akan menghasilkan zat-zat berbahaya seperti dioksin.

Nah akan lebih baik jika sampah diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat (bernilai ekonomis). Dan tata cara pengolahan sampah medis sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

Atau kalian juga bisa melakukan hal berikut untuk penanganan sampah medis.

Sampah Masker Sekali Pakai

– Rendam masker menggunakan air hangat atau air sabun atau alkohol dan gunting masker tersebut.
– Masukkan masker pada botol bekas atau wadah tertutup.
– Kirim sampah tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan atau saluran yang menerimanya.
– Atau bisa juga dijadikan ecobrick (dicampur dengan plastik residu lain sehingga beratnya tetap mencukupi syarat ecobrick)

Sampah Obat

– Campur obat yang sudah kadaluarsa/tidak habis dengan air dan tuang ke tanah. Rendam air hangat sisa kemasan.
– Pilah sisa kemasan sesuai kategori (botol kaca, multilayer, atau kertas).
– Semprot disinfektan dalam wadah yang sudah dipilah.
– Salurkan ke bank sampah untuk di recycle.

Bagaimana Dampak COVID-19 Terhadap Layanan Pengiriman dan Barang Sekali pakai?

COVID-19 menyebabkan banyak restoran yang tutup, sehingga banyak restoran yang melakukan penjualan secara online. Tapi sadarkan kalian, hal ini meningkatkan jumlah kemasan sekali pakai?

Sebagai solusinya, kita bisa menulis pesan hijau untuk meminimalisir plastik-plastik sekali pakai dan yang terbaik adalah memasak sendiri di rumah.

Dan bagaimana jika kita berbelanja online (selain makanan)? Tidak masalah, tetapi tetap utamakan kesehatan.

  • Tidak langsung menerima paket, bisa minta kurir untuk meletakkan belanjaan/paket diluar.
  • Biarkan belanjaan terpapar sinar matahari kurang lebih 30 menit.
  • Pilah sampah kotak dan packagingnya.
  • Semprot paket dengan disinfektan (jika memungkinkan untuk dilakukan).
  • Cuci tangan dengan sabun.
  • Cuci terlebih dahulu barang-barang didalamnya.

Bagaimana Pengaruh COVID-19 terhadap Para Pemulung?

Pemulung, pendaur ulang, dan pekerja medis berada di garis depan COVID-19. Mereka sangat beresiko terpapar virus corona.

Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus bertindak bijak terhadap hal yang bisa membahayakan mereka. Tetap utamakan protokol kesehatan, buang sampah dengan benar, dan kontrol apa yang bisa kita kontrol:

  • Pilah sampah untuk sampah organik dan inorganik.
  • Semprot sisa-sisa konsumsi tersebut dengan alkohol atau disinfektan.
  • Lakukan 2P2S (Proses, Pilah, Simpah,Salur) terhadap limbah medismu.

Zero Waste Lifestyle Menjadi Pilihan Tepat Yang Bisa Kita Lakukan Selama Pandemi,

Karena zero waste sangat membantu kita untuk hidup berkesadaran (makan makanan sehat, menggunakan reusable, mengolah dan memilah sampah kita) terutama dalam menghadapi tantangan COVID-19.

Mungkin banyak diantara kalian yang mungkin bertanya, bagaimana cara membuat zero waste kit? Atau apa saja yang perlu diperhatikan saat berbelanja atau memesan makanan? Kalian bisa temukan jawabannya pada artikel sebelumnya mengenai menerapkan zero waste lifestyle di masa pandemi corona.

Sebagai masyarakat, hidup berkesadaran di masa pandemic sangat dibutuhkan. Kita harus bisa bertindak dengan tepat dan tekad yang kuat untuk tetap sehat dan saling menjaga satu sama lain. Keep spirit and stay safe ya.

Semoga bermanfaat.

Zero Waste Lainnya

Kolaborasi Zero Waste
Peta Minim Sampah
Campaign dan Program

Dapatkan juga produk dari Zero Waste

Jangan sampai kehabisan produk – produk dari kami.

Lihat Produk Kami

Artikel
Zero Waste Lainnya

Artikel lainnya yang kalian bisa baca untuk lebih menambah informasi
dan pengetahuan anda mengenai Zero Waste

July 30, 2023

Tips Memilih Skincare Ramah Lingkungan Ala Maurilla Imron

Source image: wellmagazineasia.com          Banyak yang belum tahu kalau gaya hidup minimalis sebenarnya bisa diterapkan di skincare. Zaman sekarang, banyak yang menganggap untuk menjaga kulit wajib memakai

Baca Selengkapnya
Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia
April 30, 2023

Paket Meeting Berkelanjutan oleh Conrad Hilton Bali dan Zero Waste Indonesia

Dapatkan paket meeting berkelanjutan dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Jadikan pertemuanmu bermakna. Cek lebih lanjut disini!

Baca Selengkapnya
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
April 29, 2023

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Pelajari manfaat kompos yang luar biasa untuk lingkungan dan pertanian. Buat tanah subur dan jaga bumi kita tetap sehat. Temukan tips disini!

Baca Selengkapnya

Ayo bergabung bersama kami

Jadilah yang pertama mengetahui update komunitas kami termasuk penawaran khusus dari shop kami!

Bergabung Sekarang

Zero Waste Indonesia adalah ONE-STOP-SOLUTION platform untuk gaya hidup zero waste. Saatnya untuk memulai sekarang!

Produk Zero Waste

  • Shop
  • 12 Best seller products
  • Frequently Asked Question (FAQ)
  • Konfirmasi Pembayaran
  • Product wish (Request)
  • Syarat dan Ketentuan

Zero Waste Collab

  • Kontak
  • Collaboration
  • Speaker
  • Be a contributor
  • Recruitment

Global Food Waste Counter

  • Home
  • Tentang Kami
  • Articles
  • Contact

© 2025 Zero Waste Indonesia.

All rights reserved. Jasa Pembuatan Website oleh Agensi Digital Marketing Whello

Zerowaste Indonesia uses functional cookies and cookies for the management of web statistics, advertisements and social media. By using our website you agree to these cookies and similar techniquesOkPrivacy policy