Coba kalau dipikir hari ini, sudah berapa sedotan plastik yang kita gunakan dan kita buang? Tanpa kerasa dalam sehari kita bisa membuang lebih dari 1 sedotan plastik. Hitung selama sebulan, setahun, dan seterusnya! Di Indonesia sedotan plastik memang salah satu hal yang otomatis diberikan ke pelanggan. Hal itu merupakan kebiasaan yang sulit ditinggalkan oleh pemilik restoran, cafe, dll. Bahkan semakin banyaknya pilihan makanan cepat saji sekarang ini, semakin meningkat pula volume sampah plastik. Kita tidak pernah bisa mengontrol restoran-restoran itu, tapi kita memiliki kontrol penuh untuk tidak menggunakannya.
Sedotan plastik kebanyakan berakhir sebagai sampah di dasar laut yang mengancam keberlangsungan biota laut. Setidaknya 1 juta burung laut dan 100.000 mamalia laut dan penyu dilaporkan mati akibat sampah plastik. Mengutip data dari Ocean Conservancy, sampah sedotan plastik sekali pakai merupakan satu dari 10 jenis sampah yang paling sering ditemukan di pantai dan lautan dunia setelah kantong plastik kemasan dan beberapa jenis sampah lainnya. Menurut data Divers Clean Action, pemakaian sedotan plastik di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang yang berasal dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya. Yang membuat prihatin, ada video yang sempat viral beberapa waktu lalu soal plastik yang berakhir di hidung penyu di Costa Rica. Bayangkan itu kita!
Ditambah lagi fakta bahwa sedotan plastik terbuat dari polypropylene (bahan yang tidak dapat dicerna oleh bumi) dan didisain untuk tahan seumur hidup sehingga butuh waktu yang sangat lama untuk dapat hancur dan terurai. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena sedotan plastik akan sangat mengganggu kehidupan ekosistem laut. Plastik adalah salah satu hal yang baik untuk aplikasi tertentu, tetapi tidak baik untuk hal-hal yang kita gunakan sekali. Plasti terdegradasi menjadi potongan kecil dan mungil yang menarik banyak polutan organik. Potongan-potongan ini disalahartikan sebagai makanan dan dicerna oleh semua jenis satwa liar darat dan laut – bahkan plankton!
SOLUSINYA
Yuk sama-sama sadar dan say no to plastic straw, instead bring your own straw. Beralihlah ke sedotan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan yang mudah terurai, misalnya bambu, kertas, atau bahkan stainless steel. Jangan lumpa ambil foto dan beri hashtag #Nostrawmovement. Biarkan restoran atau kafe mengerti bahwa permintaan menurun dan akhirnya memberi berdasarkan permintaan atau bahkan beralih ke pilihan lain yang lebih ramah lingkungan.
This isn’t about being perfect! This is about bringing awareness to the single-use disposable problem. Be gentle on yourself and others.