Tidak hanya perayaan Natal dan Tahun baru saja yang identik dengan pemberian parcel ataupun hampers. Tahun ini pun menjadi tahun yang sangat kita tunggu-tunggu untuk mempersiapkan hadiah, parcel maupun hampers untuk menyambut hari raya Idul Fitri ( Lebaran) bersama dengan keluarga, sahabat, teman, kolega dan orang – orang yang kita sayangi.
Saling mengirim hampers pun sudah menjadi salah satu dari tradisi yang kita lakukan untuk dapat menunjukan kebahagiaan, rasa syukur dan berbagi kepada orang – orang yang kita kasihi dan sayangi.
Namun sadarkah kalian bahwa dibalik semua itu hampers yang diterima dan dikirim banyak mengandung bahan – bahan yang sulit terurai dan berpotensi merusak lingkungan apabila kita tidak menyikapinya dengan bijak? Jadi sudah sebaiknya kita lebih selektif dalam memilih hadiah yang mau diberikan maupun mengolah potensi sampah dari hadiah-hadiah yang diberikan kepada kita.
Ada beberapa hal yang perlu kita sadari sebagai individu untuk mengenal bagian – bagian sampah pada kemasan parcel atau hampers yang umumnya memiliki beberapa bagian yang dapat didaur ulang dan bagian yang tidak dapat didaur ulang. Ini adalah contoh beberapa material yang DAPAT DIDAUR ULANG yaitu berupa plastik, bubble wrap, kertas pembungkus, kotak kardus atau kertas dan kartu ucapan pada parcel atau hampers yang berbahan dasar kertas.
Sementara itu berikut adalah contoh material dari parcel atau hampers yang TIDAK dapat atau sulit untuk didaur ulang kembali, seperti stiker, plastik dengan stiker perekat yang sangat sulit untuk dipisahkan, lakban, kardus atau kertas yang memiliki bagian yang tertempel oleh selotip ataupun lakban dan plastik atau kertas yang sudah basah karena terkena makanan atau minuman didalamnya.
Setelah memahami bagian – bagian yang terdapat pada parcel atau hampers serta material apa saja yang digunakan, kalian dapat melakukan pembersihan pada label, stiker dan selotip yang terdapat atau yang menempel pada kertas, plastik dan kardus yang terdapat pada parcel atau hampers tersebut. Lalu apabila mengalami kesulitan, kalian dapat memotong bagian – bagian yang terdapat tempelan dan memasukkannya ke dalam kelompok sampah yang tidak bisa didaur ulang. Selanjutnya pilahlah sisa sampah dari kemasan parcel atau hampers sesuai bahan dan materialnya seperti sampah yang bisa didaur ulang dikumpulkan dan dipisah dengan sampah yang tidak bisa di daur ulang.
Setelah mengenal material atau bahan –bahan yang terdapat pada parcel atau hampers, berikutnya kalian dapat memilih material atau bahan – bahan yang masih dapat dipergunakan dan dimanfaatkan kembali untuk dijadikan sesuatu di rumah. Untuk bahan – bahan yang tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan ulang kalian bisa membuangnya atau membuangnya ke bank sampah atau agent daur ulang sampah yang terpercaya.
Diungkap oleh Environmental Economic Bank Dunia di Jakarta dan Co-Founder Think Policy Andhyta Firselly pentingnya bagaimana material atau bahan – bahan yang digunakan pada parcel atau hampers dapat dipakai ulang kembali. Seperti misalnya wadah kardus yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan suatu barang, kotak plastik yg berisi makanan dapat dibersihkan kembali dan digunakan sebagai kotak untuk menyimpan sisa makanan atau sesuatu hal lainnya. “Karena mendaur ulang pun sebenarnya masih tetap bisa meninggalkan jejak karbon “ ungkap Adhyta.
Selain dari potensi sampah packaging, ada juga potensi sampah sisa makanan karena saking banyaknya makanan yang diterima dari kerabat. Nah untuk hal ini, ada beberapa cara untuk menyiasati potensi sisa makanan tersebut parcel agar dapat bermanfaat, yaitu dengan menghabiskan bersama anggota keluarga, teman, dan berbagi isi produk yang terdapat pada parcel atau hampers ke tetangga sekitar dan warga yang kurang mampu. Terkadang, gerakan sosial seperti Garda Pangan juga menerima hampers berlebih untuk didistribusikan ke saudara kita yang berkebutuhan. Apabila terdapat sisa makanan kalian dapat menggunakan cara lain seperti membuatnya menjadi pupuk kompos. Dari hasil tersebut dapat dipergunakan untuk menyuburkan tanah di sekitar halaman dan tanaman yang dipelihara.
Junerosano memberikan ulasan, pada April 2021 Waste4Change Bekasi menerima kurang lebih 65% sampah yang sulit dan tidak bisa didaur ulang. Adapun jenis sampah tersebut diantaranya berupa label, Styrofoam, selotip, serta bagian – bagian dari kardus yang sudah terkena perekat. Dari fakta tersebut memang cukup menyedihkan, ditambah lagi kurangnya agen yang dapat mengelola sampah residu di Indonesia. Apabila adapun biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit untuk dapat menangani sampah residu tersebut. Inilah alasan mengapa sampah yang tidak bisa di daur ulang tersebut di Indonesia masi berakhir pada tempat pembuangan sampah.
Memiliki kesadaran sendiri terhadap pentingnya mengurangi dampak yang disebabkan oleh sampah residu ini perlu dimiliki oleh setiap masyarakat saat ini. Untuk kalian yang ingin mengirim hadiah ramah lingkungan, kalian bisa mengurangi plastik sekali pakai dalam membungkus hadiah tersebut. Kalian dapat memanfaatkan packaging yang sudah ada di rumah atau menggunakan keranjang yang terbuat dari rotan, anyaman dan tas yang terbuat dari bahan jerami yang tentunya dapat digunakan kembali.
Atau kalian juga bisa membaca beberapa tips dibawah ini.
Sumber: Zero Waste’s Instagram
Saat ini sudah banyak peralatan yang ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai parcel ataupun hampers. Tanaman – tanaman kecil dan planting kit juga dapat menjadi sebuah ide hampers yang ramah akan lingkungan, semenjak masa pandemic belakangan ini sebagian banyak masyarakat kini mengisi waktu mereka di rumah dengan bercocok tanam. Seperti contoh membuat parcel atau hampers yang berisi benih buah – buahan dan sayuran untuk ditanam di lingkungan rumah dan dapat dikonsumsi secara pribadi tanpa perlu berbelanja ke supermarket. Dan tentunya tanaman pasti dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dan kualitas lingkungan yang nyaman di sekitarnya.