Tahukah kamu, anak menjadi salah satu sumber sampah di rumah, misalnya penggunaan diaper sekali pakai (pospak), makanan, hingga mainan (toys) yang membuat mereka senang. Sedangkan kita sebagai orang tua ingin melihat melihat anak kita tumbuh sehat dan berada di lingkungan yang bersih tentunya.
Diketahui dari Zero Waste Canada yang menyatakan, lebih dari 4 juta popok sekali pakai adalah dibuang setiap hari di Kanada. Sedangkan 1 pospak membutuhkan 500 tahun untuk bisa terurai. Bukan hanya itu, lebih dari 190.000 baby car seat dibuang begitu saja ke TPA setiap tahunnya.
Apa jadinya bumi kita jika banyak sampah yang sulit terurai? Bagaimana anak-anak kesayangan kita puluhan tahun yang akan mendatang? Akankah mereka di hidup di lingkungan yang dipenuhi sampah (kotor)? Ya..bisa saja.
Nah untuk menghindari hal tersebut, kita sebagai orang tua harus mampu menemukan cara untuk mencegah hal tersebut. Salah satu caranya yaitu menerapkan gaya hidup zero waste atau zero waste lifestyle.
Zero waste tidak hanya mengajarkan kita tentang minim sampah (nol sampah). Zero waste juga mengajarkan kita bagaimana cara menciptakan lingkungan yang lebih sehat, hidup yang lebih nyaman, hidup minimalis, dan menciptakan bumi yang lebih baik untuk generasi yang akan datang.
Memperkenalkan zero waste lifestyle kepada anak juga penting dilakukan semenjak dini. Namun, untuk memulainya, orangtua harus lebih dulu punya kesadaran soal itu.
Berikut 6 sikap zero waste untuk anak:
1. Masa Kehamilan
Hamil menjadi masa yang paling indah bagi setiap ibu sebelum bertemu dengan sang buah hati. Saat hamil, ada beberapa tips zero waste yang juga perlu diperhatikan, mulai dari makanan yang perlu dimakan, pakaian yang harus dipakai, baby shower (tradisi syukuran), hingga proses kelahiran.
A. Tips Zero Waste untuk Makanan Ibu Hamil
- Konsumsi segala jenis makanan yang mengandung nutrisi penting untuk kesehatan ibu dan anak, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral.
- Hindari memakan makanan yang mengandung bahan kimia.
- Lebih baik memakan makanan alami (seperti sayur atau buah).
- Lebih baik membuat makanan sendiri daripada membeli sembarangan atau membuat DIY Food.
- Mungkin kalian juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai makanan yang baik dikonsumsi untuk ibu hamil.
B. Tips Zero Waste Untuk Baju Ibu Hamil:
- Usahakan untuk tidak membeli baju khusus ibu hamil (baju baru), pakai saja baju yang ada di lemari kalian. Atau kalian juga bisa memakai baju suami yang mungkin ukurannya lebih besar dan muat .
- Jangan malu meminjam baju hamil dari teman dan keluarga.
- Perbaiki baju yang sudah ada, misalnya dengan membuka kupnat (cart) agar ukurannya menjadi lebih besar.
- Jika harus membeli, belilah barang preloved.
- Pilih bahan pakaian alami seperti katun dan linen.
C. Tips Zero Waste Untuk Baby Shower:
- Gunakan peralatan makan, piring, gelas dan serbet yang dapat digunakan kembali.
- Hindari barang sekali pakai sekali pakai seperti sedotan.
- Hindari bantuan glitter, balon, dan pesta plastik.
- Gunakan undangan kertas, kirim email atau telepon.
- Usahakan untuk membuat dekorasi yang berlebihan atau terbuat dari bahan plastik.
- Ketahui porsi makanan yang dibutuhkan agar tidak menghasilkan food waste.
- Berbelanja di bulk store untuk membeli bahan makanan sebelum dimasak agar kalian bisa membeli bahan makanan sesuai dengan kebutuhan.
- Jika kalian menyediakan bingkisan (hampers) untuk para tamu, bungkus menggunakan besek bambu atau kayu.
- Jangan lupa untuk menyiapkan wadah untuk sisa makanan.
D. Tips Zero Waste Pasca Melahirkan:
- Hindari untuk menggunakan plastik sekali pakai.
- Ganti tisu dengan lap tangan biasa.
- Bawa botol air atau gelas sendiri dari rumah.
- Siapkan wadah untuk cucian dan limbah.
- Siapkan bantal postpartum yang terbuat dari kain agar agar bisa digunakan kembali dan tahan lama.
- Gunakan sedotan stainless sebagai ganti plastik.
- Bawa tas untuk pakaian kotor.
- Sediakan persediaan makanan secukupnya.
- Masa inap di rumah sakit dan kelahiran anak dapat membuat sampah. Lakukan yang terbaik yang bisa kalian lakukan.
2. Pertimbangan Diaper Untuk Baby
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sampah diaper sekali pakai (pospak) membutuhkan waktu 500 tahun untuk dapat terurai dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Kira-kira apakah kamu masih mau menggunakannya?
Untuk menciptakan bumi yang lebih baik dan lebih bersih, alangkah lebih baik jika kamu mulai mengganti popok dengan diaper yang ramah lingkungan dan bisa digunakan berkali-kali. Atau biasa kita kenal dengan istilah “Clodi”.
Clodi atau singkatan dari cloth diaper adalah diaper (popok bayi) yang terbuat dari kain dan dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki daya serap yang tinggi dan praktis digunakan seperti diaper sekali pakai pada umumnya.
Manfaat Clodi:
- Penggunaan clodi bisa dikatakan lebih hemat karena clodi bisa dicuci dan dipakai berulang kali sehingga kamu tidak perlu membeli berulang kali.
- Clodi juga lebih sehat dibandingkan diaper sekali pakai, karena tidak menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya.
- Clodi juga nyaman dipakai oleh bayi, karena bahannya terbuat dari kain yang halus, lembut, dan tidak panas di kulit.
- Menggunakan clodi akan memudahkan kalian dalam mengajarkan toilet training kepada anak.
- Pemakaian clodi membantu mengurangi sampah diaper sekali pakai dan lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Clodi, Diaper Bayi yang Ramah Lingkungan
3. Pakaian Untuk Baby
Salah satu kesalahan kita yang sering kita lakukan yaitu membelikan anak berbagai macam jenis pakaian (fashion) untuk membuat anak terlihat lebih menarik, lucu, maupun cantik/ganteng. Kebanyakan kita juga suka membeli baju dengan model terbaru dan populer di pasaran. Iya nggak?
Namun sadarkan kamu, hal tersebut merupakan salah satu aksi untuk meningkatkan limbah fashion yang dapat merusak lingkungan, seperti polusi air, tanah, maupun penghasil gas emisi rumah kaca yang dapat menyebabkan climate change (perubahan iklim).
Untuk itu kita perlu memperhatikan pakaian yang akan dikenakan oleh anak kita, pakaian disini meliputi baju, celana, sepatu, dan aksesoris lainnya. Berikut tips nya:
- Pakailah pakaian yang sudah ada.
- Coba perbaiki pakaian yang sudah ada.
- Cobalah untuk menjahit (membuat) pakaian sendiri.
- Jangan malu meminjam baju anak teman atau saudara.
- Rawat pakaian yang sudah dimiliki.
- Beli second hand clothing (preloved).
- Membeli baju baru adalah pilihan terakhir dan pilih bahan pakaian alami seperti katun dan linen.
- Jika harus membeli pakaian baru, alangkah baiknya jika membeli dari merek fesyen lambat (slow fashion) yang didasarkan atas produksi dan pemakaian pakaian dengan rentang waktu yang lama, daya tahan dan kualitas yang tinggi, proses produksi yang beretika serta ramah lingkungan.
Baca juga: Fesyen Lambat (Slow Fashion) dan Fesyen Cepat (Fast Fashion)
4. Perhatikan Makanan Baby
Untuk membuat anak tumbuh dengan baik dan sehat, kamu juga harus memperhatikan makanan yang tepat untuk mereka. Jangan sampai makanan tersebut mempengaruhi pertumbuhan mereka.
Berikut tips makanan untuk anak kesayangan kita:
- Berikan ASI yang cukup.
- Sediakan ASI dalam gelas atau wadah kaca dengan tutup.
- Buat makanan bayi sendiri.
- Masak makanan sesuai dengan porsi (kebutuhan) anak.
- Beli makanan bayi di bulk store atau datang ke penjualnya langsung (misalnya untuk berbelanja buah dan sayuran.
- Jika harus membeli makanan, bawa wadah dan tas reusable sendiri.
- Bijak membuang sisa makanan, misalnya berikan ke hewan peliharaan atau buang ke tempat sampah sesuai jenis sampah.
5. Berikan Perawatan Baby yang Terbaik
Selain makanan, fashion, dan makanannya, kalian juga harus memperhatikan perawatan yang kalian berikan. Berikut tips zero waste untuk perawatan Bayi:
- Hindari menggunakan tisu sekali pakai, ganti dengan kain.
- Gunakan shampo dan sabun yang terbuat dari bahan alami.
- Gunakan tepung jagung sebagai pengganti bedak bayi.
- Gunakan minyak kelapa atau minyak zaitun sebagai pengganti wewangian.
- Buat produk perawatan bayi sendiri (DIY baby).
- Jika membeli produk perawatan, belilah produk di bulk store dan tanpa kemasan.
6. Mainan Untuk Baby
Setiap anak tentu suka bermain, baik dirumah maupun di luar rumah. Mainan juga sangat penting untuk perkembangan dan pendidikan anak. Mainan dapat menuntun anak-anak ke penemuan-penemuan baru, membantu membuka potensi mereka dan gairah mereka dengan mendorong pembelajaran, kasih sayang dan kreativitas.
Namun mainan juga bisa menjadi sumber sampah di rumah. Rumah bisa menjadi kotor dan berantakan. Iya kan?
Untuk meminimalisirnya, ada beberapa yang perlu kamu perhatikan:
- Pikirkan kembali berapa banyak mainan yang benar-benar dibutuhkan anak.
- Gunakan barang yang sudah ada untuk bermain, misalnya sendok atau piring yang tidak terpakai.
- Beli mainan yang tahan lama dan tidak beracun.
- Pinjam mainan dari perpustakaan mainan.
- Sewa mainan.
- Berikan mainan yang sudah tidak terpakai ke perpustakaan mainan, anak teman, atau anak saudara.
- Bersihkan mainan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kebersihan.
- Gunakan mainan lama.
- Belajar memperbaiki mainan.
- Jika kalian berencana memiliki anak lagi atau jika ada anggota keluarga anak-anak, simpan mainan dengan baik.
Semoga Bermanfaat.