Saat ini, pemerintah memberlakukan tatanan kehidupan normal baru atau biasa kita kenal dengan istilah “new normal”. Banyak yang sudah harus mulai masuk kantor dan mulai melakukan kegiatan di luar rumah. Definisi new normal itu sendiri menurut Pemerintah Indonesia adalah tatanan baru untuk beradaptasi dengan COVID-19.
Siapkah kalian memasuki new normal yang diberlakukan oleh Pemerintah? Bagaimana seharusnya kita bersikap di kehidupan new normal? Untuk merealisasikan kehidupan new normal, kita harus tetap menggunakan berbagai protokol kesehatan dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berikut beberapa barang yang kita butuhkan disaat new normal:
1. Masker Reusable
Masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang “wajib” digunakan sebelum bepergian untuk mencegah penularan COVID-19. Namun tahukah kalian masker sekali pakai menjadi masalah baru bagi lingkungan.
Pasalnya, masker sekali pakai bersifat sampah non-daur ulang sehingga akan berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS), sungai dan laut. Dan sebenarnya, setelah membuang sampah marker, sampah tersebut juga berpotensi sebagai media penyebaran penyakit.
Maka dari itu, alangkah lebih baik jika kita menggunakan masker reusable. Masker reusable adalah adalah masker yang bisa dipakai berulang kali dan bisa dicuci. Biasanya terbuat dari kain.
Dalam katadata juga dikatakan, masker kain “masker kain (reusable) 70% efektif mencegah penularan virus corona”. Itu artinya masker jenis ini cukup aman untuk digunakan ketika bepergian. Selain aman, masker reusable juga membantu mengurangi jumlah sampah di TPA.
Namun jika mengharuskan kita untuk menggunakan masker sekali pakai, misalnya bagi kalian yang bekerja di lembaga kesehatan, kalian harus mengelola sampah tersebut dengan baik Berikut caranya:
- Robek dan gunting masker.
- Lipat menjadi lipatan kecil, sebaiknya bagian dalam tertutup (dilipat kedalam).
- Kumpulkan dalam 1 tempat (plastik/botol bekas).
- Bawa ke tempat sampah B3.
2. Hand Sanitizer
Selain masker, hand sanitizer juga menjadi salah satu item protokol kesehatan. Hand sanitizer adalah cairan pem bersih tangan yang digunakan sebagai alternatif untuk mencuci tangan selain menggunakan sabun dan air. Namun tetap, mencuci tangan adalah pilihan terbaik.
Hand sanitizer berbasis alkohol dengan minimal 70% dipercaya lebih efektif untuk membunuh kuman dan mikroorganisme berbahaya di tangan, termasuk pencegahan virus Corona.
Tetapi semakin banyak membeli hand sanitizer, semakin banyak juga sampah botol plastik yang kita hasilkan. Iya nggak? Sehingga membuat hand sanitizer merupakan salah satu cara efektif untuk menanganinya. Kita cuma butuh satu botol yang bisa digunakan berkali-kali.
Cara membuat hand sanitizer juga bukan hal yang sulit, berikut tutorial mudah membuat hand sanitizer untuk 20 ml.
Hand Sanitizer Tanpa Alkohol:
Bahan:
- Aloe vera gel 5 gr.
- Gliserin 3 ml yang berfungsi untuk melembabkan.
- Essential oil 8-10 tetes (lavender atau lemon).
- Pengencer (air yang sudah matang atau witch hazel 15 ml).
Cara membuat:
- Campurkan semua bahan.
- Aduk hingga merata.
- Dan masukkan kedalam botol yang telah kamu sediakan.
Hand Sanitizer Dengan Alkohol:
Bahan:
- Alkohol 70% sebanyak 16,5 ml.
- Gliserin 3 ml yang berfungsi untuk melembabkan.l
- Essential oil 8-10 tetes (lavender atau lemon).
Cara membuat:
- Campurkan semua bahan.
- Aduk hingga merata.
- Dan masukkan kedalam botol yang telah kamu sediakan.
Note: Saat membuat hand sanitizer, sebaiknya dilakukan di dalam ruangan untuk mengurangi penguapan yang bisa terjadi pada alkohol.
3. Sapu Tangan
Saat bepergian atau dirumah, kita seringkali menggunakan tisu. Misalnya untuk membersihkan tangan dan mulut setelah makan, atau membersihkan berbagai peralatan rumah tangga di rumah.
Tahukah kamu, 27.000 pohon ditebang setiap harinya untuk memproduksi tisu toilet, sedangkan satu gulung tisu toilet membutuhkan 37 galon air dan 17,3 watt listrik setiap tahunnya. Selain itu, dalam proses pemutihan tisu toilet jg membutuhkan 235.000 ton klorin yang dapat mencemari air. (sumber: brondell.com).
Lalu, bagaimana cara meminimalisir penggunaan tisu? Salah satu alternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan.
Sapu tangan cukup efektif digunakan sebagai alat pembersih dan dapat digunakan berulang kali, serta mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA. Jadi, apakah kalian sudah mengganti tisu kalian dengan sapu tangan?
4. Alat Makan Reusable
Saat memasuki masa new normal, sudah banyak kita lihat yang mulai membeli makanan diluar atau makan bareng teman di kafe. Apakah kalian salah satu diantaranya?
Sebenarnya tidak masalah, asalkan kita harus tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari virus yang mungkin bisa saja menyerang kita.
Alangkah lebih baik jika kamu membawa alat perlengkapan makan reusable sendiri, misalnya wadah atau sendok dan garpu dari rumah. Selain untuk kesehatan dan mencegah penyebaran virus, membawa tempat makan sendiri juga mengurangi kemasan plastik atau styrofoam yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.
5. Botol Minum Sendiri
Sama halnya dengan membawa alat makan sendiri, saat bepergian alangkah lebih baik jika kalian membawa botol minum sendiri. Ini juga menjadi salah satu protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran virus.
Membawa botol minum sendiri tentu kita lagi menggunakan gelas atau tempat minum yang mungkin juga digunakan orang lain. Membawa botol minuman sendiri juga menghemat pengeluaran, misalnya kamu tidak perlu lagi membeli air mineral yang menggunakan botol plastik sekali pakai. Bisa bawa air mineral sendiri dari rumah.
6. Sedotan Reusable
Perlengkapan yang kita butuhkan saat bepergian selanjutnya yaitu sedotan reusable. Saat membeli minuman, membawa sedotan reusable dianggap lebih aman daripada harus menggunakan sedotan plastik yang diberikan oleh penjual.
Bukan hanya itu, sedotan plastik juga mengancam bumi. Berikut bahaya sedotan plastik yang perlu kamu ketahui:
- Sedotan plastik membutuhkan waktu urai yang lama.
- Sedotan plastik bisa berakhir di lautan.
- Sedotan plastik mengancam nyawa dan kehidupan biota laut.
- Diestimasikan jika kita tidak mengubah pola hidup kita, di tahun 2050 akan lebih banyak plastik daripada ikan.
Apakah kalian masih mau menggunakan sedotan plastik? Mulai katakan tidak untuk penggunaan sedotan plastik. Dan perlu juga diketahui, sedotan stainless akan sia-sia jika tidak digunakan lebih dari 149 kali.
7. Foldable Tote Bag
Setelah mempersiapkan 6 perlengkapan di atas, kalian juga butuh tempat untuk menyimpannya. Tote bag merupakan tas pilihan tepat. Tote bag bisa digunakan berkali-kali, tahan lama, dan lebih ramah lingkungan.
Tote bag juga menjadi alternatif pengganti plastik ketika berbelanja keperluan dapur di pasar.
Kali ini tidak ada lagi alasan untuk tidak membawa barang-barang reusable. Jika alasannya tidak untuk lingkungan, maka alasannya untuk kesehatan karena kita yang tahu dan memiliki kontrol kepada barang-barang yang kita butuhkan sehari-hari tersebut. Starts with this New Normal. Kita #NormalinYuk barang-barang reusable!