Di hari pertama puasa di bulan Ramadhan ini, RefilMyBottle mengajak Zero Waste Indonesia untuk mengadakan event bersama sekaligus untuk ngabuburit berfaedah bersama teman-teman.
Acara dilaksanakan di KE{M}BALI Jalan Sunset Road Seminyak, Bali dan teman-teman mulai berdatangan pukul 18.00. Untuk sekaligus mendengar azan, acara dimulai pukul 18.15. Sambil memakan ta’jil, acara dimulai dengan pembukaan dan sharing dari RefillMyBottle, Ditta dan Margot. Mereka berdua adalah asisten project manager dari RefillMyBottle.
Untuk yang belum tahu mengenai RefillMyBottle, RefillMyBottle adalah peta online yang mengidentifikasi semua tempat – baik itu kafe, restoran, museum, atau toko – tempat para refillers dapat masuk dan mengisi botol mereka dengan air bersih yang dapat diminum secara gratis atau biaya minimum. Mereka menawarkan alternatif sederhana untuk membeli air botolan dan tujuan kami adalah mengurangi jumlah botol plastik sekali pakai yang tidak perlu digunakan di seluruh dunia.
Setelah perkenalan singkat, teman-teman yang datang sudah mulai berenergi untuk memulai sharing selanjutnya. Kebanyakan dari mereka sudah melakukan dan menjadi praktisi dari Zero Waste movement sendiri, namun pastinya ada di tingkat yang berbeda-beda.
Pengisi kedua adalah Maurilla Imron, selaku founder dari Zero Waste Indonesia yang memang berdomisili di Bali. Maurilla membuka dan menceritakan mengenai apa Zero Waste Indonesia, beserta visi dan misi ke depan. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan apa sih sebenarnya Zero Waste itu dan fakta-fakta mengapa kita harus mulai peduli dengan lingkungan juga mulai hidup berminim sampah.
Beberapa slides yang Maurilla tunjukkan pada presentasi:
Beberapa pertanyaan yang muncul setelah presentasi adalah sebagai berikut
- Kapan #tukarbaju akan dilaksanakan di Bali?
Jawab: Segera!
- Bagaimana cara memberi alternatif untuk air minum kemasan gelas di perkantoran untuk klien?
Jawab: Bisa diberi pitcher dengan air yang diinfuse dengan buah atau mint atau timun, kemudian letakkan 2 tray. 1 tray untuk gelas bersih dan 1 tray untuk gelas kotor. Jangan lupa diberikan tanda dan tulisan seperti ‘Bantu kami menyelamatkan Bumi’ juga beri petunjuk mana gelas bersih mana gelas kotor. Ini menjadi cara untuk mengedukasi orang-orang umum.
Karena waktu terbatas, maka pertanyaan kami batasi pada 2 saja.
Acara dilanjutkan dengan workshop di meja terpisah. Workshop ini sangat fun dan semua yang datang sangat antusias untuk berpraktek plus bertanya-tanya. Dibawah ini adalah slides yang Maurilla persiapkan untuk workshop ini.
Sampai ketemu di acara-acara kami berikutnya!