Pemakaian barang sekali pakai ternyata membawa dampak yang tidak baik kepada lingkungan, terutama kepada beberapa barang yang dikategorikan sebagai barang tidak ramah lingkungan. Bagi kaum wanita setiap bulannya kita kedatangan “tamu” yang mengharuskan kita menggunakan pembalut untuk menanggulangi “tamu” ini. Pasalnya tamu bulanan ini menyebabkan peningkatan sampah yang berada di landfil akibat pemakaian pembalut sekali pakai.
Tahukah kamu bahwa faktanya di Indonesia, sampah pembalut ternyata dapat mencapai 26 ton setiap hari.
Menurut Jeanny Primasari, penggagas komunitas Zero Waste Nusantara mengatakan bahwa diperkirakan setiap wanita di Indonesia menyumbang 300 pembalut per orang setiap tahunnya. Selain itu menurut penelitian dari brand Menstrual cup Mooncup setiap wanita menggunakan lebih dari 11.000 pembalut selama hidupnya.
Tidak hanya itu, ada juga beberapa fakta yang harus kamu ketahui mengenai pembalut sekali pakai! Simak penjelasan berikut:
Pembalut konvensional atau tampon sekali pakai mengandung pemutih, dioxin, furan, fragrance, dan semuanya termasuk endocrine disruptors. Selain karena kandungannya, packaging dari pembalut atau tampon ini mengandung plastik-plastik yang hanya digunakan sekali kemudian berakhir di tempat pembuangan sampah. Dalam masa hidupnya, satu wanita bisa menghabiskan 11000 dan membuang sekitar 125-150 kg tampons atau pads yang berakhir di TPA.
Lalu bagaimana?
Salah satu alternatif yang dapat kita lakukan yaitu dengan pelan-pelan beralih ke menstrual cup (menscup) atau menspad. Menstrual cup atau menspad bisa disebut jg cangkir menstruasi yg terbuat dari medical silicon untuk menampung darah.
Penggunaan menstrual cup ini tidak memiliki efek samping selagi kita bisa menjaga higenisitasnya dan cup ini bs digunakan hingga 10 tahun.
#zerowasteid31days #zerowasteid #normalinyuk #zerowasteindonesia #belajarzerowaste #sustainabilitystartswithyou #zerowastehome #30dayzwchallenge