Jakarta, 16 Oktober 2020. Tepat di Hari Pangan Sedunia, Komunitas Zero Waste Indonesia meluncurkan sub-kampanye #BerkahPiringKosong (BPK), sebuah kampanye daring sebagai bagian dari #HabiskanMakananmu (HM). Selama periode 17 – 31 Oktober 2020, melalui BPK, masyarakat diajak berdonasi lewat setiap unggahan foto piring sebelum dan sesudah makan (photo donation challenge) di kanal Instagram. Setiap foto yang diunggah bernilai donasi Rp5.000,- dan hasil donasinya kemudian akan disalurkan ke organisasi serta gerakan di bidang sampah makanan yaitu Garda Pangan dan gifood. Adanya BPK merupakan pengimplementasian dan contoh konkret bahwa dengan tidak menyisakan makanan, setiap orang dapat menjadi pahlawan untuk menolong sesama serta memberikan sebuah keberkahan untuk orang lain yang kelaparan dan membutuhkan.
Setiap tahunnya, sebanyak 1.3 miliar ton makanan dibuang secara global sedangkan khusus untuk Indonesia, jumlah makanan yang dibuang yaitu sebanyak 13 juta ton dengan rerata setiap orang membuang makanannya sebanyak 300 kilogram. Suatu angka yang luar biasa dan memprihatinkan sebagai ancaman bagi ketahanan pangan dan gizi. “Sebuah ironi saat diketahui Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah makanan terbesar di dunia namun di saat yang sama nyatanya masih banyak orang Indonesia yang mengalami kekurangan pangan bahkan kelaparan,” ungkap Maurilla Sophianti Imron, pendiri komunitas Zero Waste Indonesia.
Makanan yang kita makan sehari-hari tentunya merupakan hasil dari jerih payah petani, peternak, serta nelayan yang diproses, diperdagangkan, dan didistribusikan hingga sampai ke meja makan. Dalam rantai pasoknya dari lahan pertanian hingga ke meja makan, kehilangan dan terbuangnya bahan pangan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Setidaknya ada ⅓ bahan pangan dunia yang diproduksi terbuang pada rantai pasok yang diperuntukkan untuk konsumsi manusia tiap tahun. Bahan pangan atau makanan yang akhirnya dibuang dan tidak termakan karena berbagai alasan dapat merepresentasikan bahwa telah terjadi kehilangan dan terbuangnya sumber tenaga, mulai dari lahan, air, energi, tanah, bibit, bahan pokok produksi serta biaya lainnya. Akhirnya akan meningkatkan angka emisi gas rumah kaca jika dibuang ke TPA dan bertumpuk di antara bahan-bahan non-organik. Hal-hal ini menjelaskan bahwa sesungguhnya masalah sampah makanan benar-benar serius dan seharusnya masalah ini dapat diatasi bersama demi mencapai ketahanan pangan.
Adanya kehilangan pada rantai pasok mengindikasikan bahwa tanggung jawab pada proses produksi, distribusi, hingga konsumsi masih belum dimaksimalkan. Padahal pada agenda Sustainable Development Goals (SDGs) terdapat poin mengenai zero hunger (poin 2) serta responsible consumption and production (poin 12) dan tentunya untuk merealisasikan hal tersebut butuh kolaborasi berbagai macam elemen seperti pemerintah, industri, konsumen, dan sebagainya. “Komunitas Zero Waste Indonesia tentunya mendukung serta mengajak masyarakat untuk turut andil dalam mencapai SDGs poin 2 dan 12. Diselenggarakannya HM dan BPK merupakan salah satu cara kami dalam mendukung poin SDGs tersebut. Memberikan pemahaman bahwa memulai dalam mewujudkan zero hunger dan responsible consumption and production dapat dilakukan secara sederhana dimulai dari diri sendiri, dimulai dengan menghabiskan makanan di atas piring kita. Dari langkah kecil tersebut kami turut mengajak masyarakat untuk berdonasi lewat BPK. Mekanismenya mudah sekali dengan mengunggah foto piring sebelum dan sesudah makan di kanal Instagram masing-masing. Foto piring makanan yang terisi sebagai foto ‘sebelum’ dan foto piring kosong tanda makanan sudah habis sebagai ‘sesudah’. Setiap unggahan bernilai donasi Rp5.000,-. Praktis dan sekaligus menjadi wadah untuk berbagi kepada sesama,” ujar Nila Patty, Head of Research and Education, Zero Waste Indonesia pada sesi Instagram Live Kick-Off #BerkahPiringKosong.
Sub-kampanye BPK ini didukung juga oleh APRIL Group. Keikutsertaan APRIL Group sebagai perusahaan pertama yang berpartisipasi dalam BPK turut memantik semangat peluncuran kampanye daring ini. Partisipasi APRIL Group merupakan sebuah langkah dan upaya dalam mendukung poin-poin SDGs yang telah disebutkan sebelumnya. Pada Kick-Off BPK, Fembiarta Binar Putra selaku Social Media Strategist, APRIL Group menuturkan bahwa, “Berbicara mengenai sampah makanan merupakan sesuatu yang baru bagi kami namun justru hal itu yang membuat semakin ingin tahu dan tertarik. Di momentum Hari Pangan Sedunia, bersama dengan BPK dan HM, kami mengajak setiap elemen perusahaan mulai dari karyawan sampai keluarga karyawan untuk turut mengambil bagian dari langkah kecil berdampak besar ini. Tentunya juga turut menggaungkan mengenai hal ini lewat berbagai media.”
“BPK dan HM merupakan kesempatan untuk kita semua untuk berbagi kebaikan dan bertanggung jawab dalam berkonsumsi. Saatnya kita melangkah untuk berbuat kebaikan kepada sesama, cukup dengan hal yang sederhana,” tutup Nila.
TENTANG ZERO WASTE INDONESIA
Zero Waste Indonesia (ZWID) adalah sebuah komunitas dan advokasi berbasis online pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2018, bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup zero waste (nol sampah). Zero waste lifestyle (gaya hidup nol sampah) adalah sebuah gaya hidup untuk meminimalisasi produksi sampah yang dihasilkan individu yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. ZWID memiliki 3 visi (3Si): informasi, edukasi, dan kolaborasi. Visi kolaborasi menyasar pada misi kami yaitu berjalannya 4 elemen sinergi dengan baik: masyarakat, media, pemerintah, dan pelaku industri. Kolaborasi adalah kunci penting dalam komunitas ini. Permasalahan sampah akan lebih mudah ditangani jika seluruh pihak bekerja sama untuk mewujudkan visi ini. Jumlah pengikut ZWID mencapai lebih dari 115.000 pada akun sosial media Instagram @zerowaste.id_official. Informasi lebih lengkap tentang gaya hidup zero waste bisa diakses pada website www.zerowaste.id dengan berbagai fitur seperti blog, tips, peta bank sampah, dan sebagai toko online yang menyediakan benda-benda esensial penunjang gaya hidup nol sampah.