Dari namanya yang menarik dan unik, banyak dari kalian yang bertanya-tanya apa Ecobrick itu. Eco dan Brick? Bagaimana kedua kata itu bisa digabungkan? Apa manfaatnya? Artikel kali ini akan membahas sedikit banyak mengenai Ecobrick yang berhubungan erat dengan buangan sampah plastik kalian.
Apa sih sebenarnya Ecobrick itu?
“Eco” dan “brick” artinya bata ramah lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Maka dari itu ecobrick biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Juga dikenal sebagai Bottle Brick atau Ecoladrillo. Solusi limbah lokal ini mulai disebut Ecobrick oleh gerakan masyarakat yang berkembang di seluruh dunia.
Banyak dari kita yang masih mengkonsumsi makanan atau produk apapun yang dikemas plastik. Kadang kita berusaha kreatif dan mengurangi sampah dengan membuat sabun sendiri di rumah contohnya, tapi bahan-bahan yang digunakannya pun masih menggunakan plastik. Juga tidak mudah untuk begitu saja meninggalkan 100% plastik karena faktanya produk di dalam supermarket hampir 90% sudah dikemas dalam sebuah bungkusan yang sebagian besarnya adalah kemasan plastik.
Jika reuse dan reduce sudah sangat sulit, maka ecobrick merupakan solusi. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir). Dengan ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat mengubah plastik menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem setempat. Karakteristik plastik yang sangat bermasalah digunakan yaitu longevity dan durability malah menjadi sesuatu yang dicari.
Apa manfaat Ecobrick?
Dengan ecobrick, sampah-sampah plastik ini akan tersimpan terjaga di dalam botol sehingga tidak perlu dibakar, menggunung, tertimbun dan lain-lain. Teknologi ecobrick memungkinkan kita untuk tidak menjadikan plastik di salah satu industrial recycle system, dengan begitu akan menjauhi biosfer dan menghemat energi. Ecobrick menjaga bahan-bahan plastik tersebut melepaskan CO2 yang pada akhirnya akan menyumbang pemanasan global.
Ecobrick biasanya digunakan untuk membuat furnitur modular, perabotan indoor, ruang kebun, ruang hijau, dinding struktur dan bangunan seperti sekolah dan rumah. Bisa dapat ide dari sini.
Jika malas memikirkan projek dan tidak mau repot, sekarang ini banyak juga bank sampah yang menerima ecobrick dan bisa ditukar dengan uang. Selain itu bisa cek informasi drop off disini.
Bagaimana cara membuat Ecobrick?
Botol plastik apa pun dapat digunakan untuk membuat Eco-brick, tetapi botol yang paling tepat untuk digunakan ditemukan berukuran 500 ml. Siapkan botol plastik, sampah non organik dan non biologi, gunting dan kayu/tongkat untuk memadatkan.
Walaupun terlihat mudah, namun pada proses pembuatannya ada beberapa hal yang perlu diketahui
- Botol harus dalam keadaan bersih dan kering
- Sampah plastik pun harus dalam keadaan bersih dan kering untuk menghindari bakteri tumbuh di dalam botol ecobrick
- Putar dan tekan-tekan tongkat dan pastikan bahwa isinya padat dan merata di seluruh botol. Ini membantu memastikan bahwa botol tidak memiliki rongga dan memiliki sifat padat yang mirip dengan balok beton.
Apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam Ecobrick?
Check out this website.. Ada bahasa indonesia-nya juga lho dan sangat informatif.